Gowes Bareng Bupati Kembali Digelar

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO – Gowes Bareng Bupati Purworejo, Agus Bastian SE MM kembali digelar, Minggu (2/2). Kali ini kegiatan gowes digelar di wilayah Kecamatan Purwodadi. Bendera start dikibarkan dari depan Kantor Kecamatan Purwodadi, menyusuri jalan pedesaan sejauh lebih kurang 13 km dengan garis finis berada di Desa Keponggok. Di Desa Keponggok Bupati disambut ratusan warga yang telah memenuhi lapangan Desa setempat, dimana bersamaan dengan digelarnya Festifal Keponggok. Bupati bersama Sekda dan pejabat lainnya berjoget dan bernyanyi bersama dengan warga, sekaligus melayani masyarakat yang ingin foto selfie dengannya. Bupati yang hadir bersama sang istri berharap, dengan kegiatan Gowes, olahraga yang murah ini dapat menyehatkan masyarakat Purworejo. Dengan Gowes diharapkan badan menjadi sehat dan tidak mudah sakit. “Sakit itu sekarang mahal. Jadi lebih baik mencegah, salah satunya dengan bersepeda, olahraga yang mudah dan murah,” katanya. Pada kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan secara simbolis E-KTP milik warga desa di Kecamatan Purwodadi. Penyerahan itu juga sebagai tanda dicetaknya 23 ribu blangko E-KTP milik Warga di seluruh Purworejo yang belum tercetak. “Kami siap mencetak 23 ribu blangko E-KTP seluruh warga Purworejo. Secara bertahap hingga 10 Februari, seluruh E-KTP telah selesai dicetak,” terang Kepala Disdukcapil Purworejo Dr Akhmad Kasinu MPd disela kegiatan. Terpisah, aktivis Ormas Suluh, Hasanudin memberikan kritik keras terhadap kegiatan Gowes Bareng Bupati yang direncanakan akan digelar secara bertahap di 16 kecamatan oleh masing-masing pemerintah kecamatan. Hasan menilai jika kegiatan tersebut berpotensi menjadi ajang kampanye terselubung untuk menjaga dan meningkatkan elektabilitas Agus Bastian jelang Pilkada mendatang. \"Meski kegiatan olahraga yang dilakukan bupati untuk menjaga kedekatan dan silaturahmi dengan warga boleh-boleh saja, namun indikasi adanya modus jelang pilkada sangat terasa. Kesan yang kami tangkap adalah, Bupati sedang memanfaatkan resources anggaran pemerintah untuk kepentingan politik 2020 ini,\" katanya. (luk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: