Harga Tembakau di Temanggung Belum Sesuai Harapan, Bupati : Sudah Ada Peningkatan
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Bupati Temanggung M Al Khadziq mengungkapkan, hingga saat ini harga jual tembakau rajangan kering belum sesuai dengan harapan petani. Namun demikian sudah ada peningkatan harga dibanding awal panen raya lalu. “Memang sudah ada sedikit peningkatan harga tembakau namun belum ideal. Ada gudang yang sudah membeli tembakau dengan harga Rp70.000 per kilogram,” terang Bupati saat melakukan peninjauan di sejumlah gudang perwakilan pabrik rokok di Kecamatan Bulu, kemarin. Bupati menilai, pembelian yang dilakukan oleh sejumlah perwakilan pabrikan ini masih belum mengembirakan petani. Pihaknya mengimbau agar perwakilan pabrikan bisa menaikan harga beli tembakau rajangan kering produksi petani. “Harga masih perlu dinaikkan lagi, saya sudah melihat langsung di lapangan dan kondisinya memang masih belum ideal,” katanya. Namun demikian kata Bupati, petani juga harus selalu berusaha menjaga dan meningkatkan kualitas tembakau, sehingga bisa terserap oleh pabrikan. “Saya berharap ke depan seiring dengan panen tembakau semoga cuaca panas terus dan harga tembakau bisa lebih bagus lagi,” harapnya. Khadziq menuturkan, kondisi saat ini memang semua sedang prihatin. Selama pandemi Covid-19 ini semua kegiatan harus mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan, tidak terkecuali pihak gudang perwakilan pabrikan. Baca juga SD dan SMP di Temanggung Siap Belajar Tatap Muka Memang diakuinya, dengan penerapan protokol kesehatan ini, proses pembelian tembakau tidak bisa dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Pembelian tembakau tahun ini memang lebih lambat. “Protokol kesehatan hukumnya memang wajib, agar penyebaran Covid-19 bisa ditekan. Efeknya memang pembelian tembakau menjadi tidak secepat tahun-tahun sebelumnya,” katanya. Untuk memastikan kondisi tembakau saat ini, pihaknya bersama tim gugus tugas pertembakauan Kabupaten Temanggung berkeliling ke gudang-gudang perwakilan industri rokok di Temanggung untuk mengecek langsung di lapangan, penjualan tembakau dari petani, sekaligus mekanisme penjualannya dan juga harganya. “Saya minta kita bersama-sama \\\'bebrayan\\\' dalam usaha pertembakauan ini bagaimana caranya agar petaninya untung, pedagang juga untung, pihak industri juga untung,” tuturnya. Kondisi pada awal panen tembakau sempat terjadi hujan selama satu pekan, sehingga sedikit banyak ini mempengaruhi kualitas tembakau. Dalam kondisi prihatin ini semua pihak di bidang pertembakauan untuk bersama-sama prihatin dan saling ada pengertian. Selebihnya ia juga meminta kepada industri untuk pengertian dengan kondisi seperti ini. Petani lagi sulit, pedagang lagi sulit, tolong berikan harga yang bagus agar ekonomi pertembakauan bisa hidup. Sebaliknya petani juga harus pengertian dengan menjaga betul kualitas tembakaunya. Sementara itu Tjin Tjong Giong Perwakilan Gudang PT Gudang Garam Temanggung mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan pembelian tembakau selama masa pandemi ini dengan memperhatikan protokol kesehatan. “Pembelian akan tetap kami lakukan, protokol kesehatan harus dipatuhi,” katanya. Tidak hanya itu, untuk mengurangi kerumunan, pihaknya menerapkan jadwal bagi para pedagang yang telah melengkapi fasilitas untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Terkait dengan harga ia mengakui, harga tembakau tahun ini memang agak turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Harga tembakau saat ini mencapai Rp70.000 per kilogram untuk grade D. “Kualitas tembakau juga tidak sebagus tahun lalu, karena cuaca lebih baik tahun lalu dan panen tahun ini sempat terjadi hujan beberapa hari dan berpengaruh terhadap kualitas,” terangnya. Sedangkan Perwakilan PT Djarum, Hugiono mengatakan, pihaknya akan melakukan pembelian tembakau dari petani. Rencananya tahun ini kami membeli tembakau sebanyak 4.000 ton seperti tahun lalu. “Pembelian tembakau sesuai kualitas. Kalau grade meningkat kualitas meningkat pasti harga naik,” katanya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: