Harga Tembakau Rendah, Puluhan Kades di Temanggung Datangi DPRD

Harga Tembakau Rendah, Puluhan Kades di Temanggung Datangi DPRD

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Lantaran harga tembakau yang masih sangat rendah, puluhan kepala desa yang tergabung dalam Mangun Praja Temanggung mendatangi kantor DPRD setempat. Mereka menuntut agar anggota DPRD ikut andil dalam memperjuangkan nasib petani tembakau. Puluhan kepala desa yang mewakili 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung ini, kemudian diterima oleh pimpinan DPRD setempat di aula Sindoro kantor DPRD setempat Selasa (26/8) untuk melakukan auhdensi. “Kami tidak hanya mewakili petani tembakau saja, namun juga perajin keranjang dan masyarakat lainnya,” kata Koordinator Kepala Desa, Warsidi, Selasa (25/8). Ia mengatakan, kondisi petani tembakau saat ini sangat memprihatinkan, harga jual tembakau masih jauh dari harapan petani. Padahal saat ini panen raya yang dilakukan petani sudah hampir 40 persen. “Harganya masih jauh dari harapan, rata-rata harga tembakau saat ini antara Rp40 ribu hingga Rp45 ribu perkilogram, kalaupun ada harga Rp75 ribu itu sudah tembakau dengan kualitas terbaik, yang pada kondisi normal biasanya bisa laku terjual diatas Rp125 ribu per kilogram,” terangnya. Oleh karena itu katanya, dirinya bersama puluhan kepala desa dari berbagai kecamatan di Temanggung ini mendatangi DPRD Temanggung dengan tujuan untuk meminta kepada DPRD agar ikut memperjuangkan nasib petani tembakau. Baca juga Gubernur Imbau Pabrikan Segera Beli Tembakau Ia berharap, DPRD Temanggung bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan aspirasi petani, terutama untuk rencana kenaikan cukai dan impor tembakau dari luar negeri. “Tiga tuntutan yang kami sampaikan kepada DPRD, pertama terkait dengan harga tembakau yang saat ini masih sangat rendah, rencana kenaikan cukai tembakau dan impor tembakau. Harapan kami ketiga tuntutan kami ini segera ditindak lanjuti,” pintanya. Khusus terkait dengan rencana kenaikan cukai, ia berharap agar anggota DPRD Temanggung benar-benar bisa memperjuangkan agar rencana kenaikan ini bisa dikaji ulang. Sebab jika cukai benar-benar dinaikkan maka dampaknya akan sangat dirasakan oleh petani. “Kami tahu ini memang kewenangan dari pemerintah pusat, tapi setidaknya DPRD Temanggung bisa menyampaikan aspirasi petani tembakau langsung ke pemerintah pusat,” harapnya. Ketua Mangun Praja Temanggung Muhammad Arifin menambahkan, tidak hanya petani tembakau saja yang merasakan akibat dari murahnya harga tembakau saat ini, namun perajin keranjang dan masyarakat lainnya juga terdampak. “75 persen masyarakat Temanggung adalah petani tembakau, sehingga tembakau ini menjadi tulang punggung perekonomian bagi masyrakat. Jika harga tembakau seperti saat ini maka kedepan perekonomian masyarakat Temanggung akan hancur,” tuturnya. Sementara itu Ketua DPRD Temanggung Yunianto mengatakan, permasalahan pertembakauan menjadi masalah bersama, baik itu legislatif maupun eksekutif. Oleh karena itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Temanggung M Al Khadziq untuk mencari solusi permasalahan ini. Pihaknya bersama SKPD terkait berencana akan mengunjungi Kementrian-kementrian yang berkaitan dengan dunia pertembakauan terutama untuk rencana kenaikkan cukai dan impor. “Kami juga akan mengajak perwakilan dari kepala desa ini, agar mereka bisa menyampaikan langsung permaslahan yang ada di masyarakat, terkait dengan rencana kenaikan cukai dan impor tembakau,”tandasnya.(set)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: