Hari Jadi Serba Virtual Tetap Spesial
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Hari Jadi ke-190 Kabupaten Purworejo Tahun 2021 dalam suasana pandemi Covid-19 terpaksa diperingati secara sederhana dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, serangkaian acara yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) diharapkan mampu memotivasi masyarakat untuk maju dan pantang menyerah menghadapi pandemi. “Pantang menyerah untuk menghadapi suasana pandemi, semangat untuk maju dan membangun Purworejo lebih sejahtera,” kata Kepala Dinparbud, Agung Wibowo AP, Jumat (26/2). Disebutkan, sedikitnya ada 3 event utama yang dihelat untuk mengisi hari jadi. Ziarah ke makam leluhur menjadi yang pertama, yakni pada tanggal 23 Februari 2021 pukul 08.30 WIB. Ada 3 makam yang diziarahi, yakni makam Raden Singowijoyo di Bragolan, makam RAA Tjokronegoro I di kompleks Makam Bulus, dan Cokronegoro II di kompleks makam Kayu Lawang di Kelurahan Mudal Kecamatan Purworejo. Event kedua yakni Malam Pengetan Jumenengan yang akan berlangsung tepat pada hari jadi, yakni 27 Februari, di Pendopo Kabupaten. Prosesi pengetan Jumenengan tertutup bagi masyarakat luas dan undangan hanya dibatasi 50 orang dari unsur Pemkab serta pihak terkait. Namun, masyarakat dapat mengikutinya secara live striming di chanel youtube romansapurworejoindonesia. Kemudian untuk event ketiga yakni parade budaya virtual mulai pada tanggal 1-4 Maret 2021, mulai pukul 14.30 WIB. Tiap hari akan ditayangkan 5 grup kesenian dari total 16 grup kesenian perwakilan kecamatan. Parade juga akan menampilkan 4 grup kesenian tambahan, antara lain keroncong, hadroh, dan pop kekinian. Menurut Agung, di luar 2 event lainnya, parade budaya virtual cukup spesial. Pasalnya, di tengah kondisi pandemi dengan berbagai pembatasan, Pemkab tetap dapat memfasilitasi para pelaku seni untuk dapat berpartisipasi mengisi hari jadi. “Meski ditampilkan secara virtual, ini cukup spesial. Tentu sejak awal proses pengambilan gambar kita selalu menerapkan protokol kesehatan ketat. Kita bagi beberapa sesi juga untuk menghindari kerumunan,” sebutnya. Lebih lanjut Agung menerangkan bahwa hampir seluruh rangkaian peringatan hari jadi di tengah pandemi kali ini memang digelar serba virtual. Namun, pihaknya percaya bahwa masyarakat dapat memahami. “Memang lebih sederhana, tapi kami berupaya tidak menghilangkan esensi kemeriahan,” terangnya. (top/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: