Hari Pangan Sedunia, Kementan Fokus Tingkatkan Produktivitas
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak stakeholder terkait untuk mendukung sektor pertanian. Di mana memastikan para petani terus bergerak agar produksi meningkat dan berkualitas, sehingga kebutuhan nasional terpenuhi di tengah pandemi Covid-19. \"Kami memberikan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pahlawan pangan, khususnya para petani. Tantangannya memang tidak mudah, tapi kita harus terus bergerak memberikan pangan kepada lebih dari 200 juta orang di Indonesia,\\\'\\\' Menteri Syahurl dalam video daring \\\'Food Heroes Day\\\', kemarin (1/11). Dia mengatakan, pahlawan pangan ditantang tidak hanya oleh situasi pandemi saat ini, akan tetapi juga oleh ketidakseimbangan sistem panga. Kata dia, kelaparan, obesitas, degradasi lingkungan, kehilangan dan pemborosan makanan, serta kurangnya keamanan bagi pekerja rantai makanan hanyalah sebagian dari masalah yang menggarisbawahi ketidakseimbangan ini. Berdasarkan Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, tingkat obesitas di Indonesia menunjukkan peningkatan dari 14,8 persen pada tahun 2013 menjadi 21,8 persen pada tahun 2018. Artinya, masyarakat harus mengosumsi makanan yang bergizi. \"Kami membutuhkan tindakan cerdas dan sistemik untuk menyampaikan pangan kepada mereka yang membutuhkan dan memastikan kualitas gizinya. Kami membutuhkan gerakan dari semua sektor untuk mengeluarkan kekuatan inovasi untuk memastikan setiap orang memiliki akses yang pangan bergizi,\" timpal Perwakilan FAO ad Interim Victor Mol. Terpisah, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria mengatakan sektor pertanian menjadi penyelamat bagi pembangunan nasional di tengah Covid-19. Ini ditunjukkan dari data hasil pencapaian pada tahun 2019 sampai 2020 yang mengalami peningkatan yang luar biasa, terutama peningkatan untuk produk domestik bruto (PDB). \"Kontribusi PDB tahun 2019 12,09 persen, saat ini di masa Covid-19 naik menjadi 15,01 persen. Khusus subsektor tanaman pangan, naik 21,63 persen menjadi 25,82 persen pada tahun 2020. Kalau dibandingkan dengan sektor lain, sektor pertanian dapat menjadi penyelamat bagi pembangunan nasional,\" ujar Arif, kemarin. Arif menjelaskan, penyelamat yang dimaksud yakni pertama, empower of last resource. Menurutnya, pada era pandemi sektor pertanian justru meningkat pangsanya, di antara 3 sektor besar yaitu manufaktur, perdagangan dan pertanian dan hanya sektor pertanian yang memiliki pertumbuhan positif. \"Subsektor yang memiliki pangsa terbesar terhadap PDB pertanian adalah sub sektor perkebunan. Pada era pandemi, pangsa subsektor tanaman pangan meningkat tajam, menunjukkan respon positif Kementerian Pertanian dalam menjaga ketahanan pangan,\" katanya. Kedua, kata Arif, sektor pertanian menjadi penyelamat kinerja ekspor. Dalam periode 2016-2018, pangsa ekspor pertanian mengalami penurunan namun di era pandemi pangsa ekspor mengalami peningkatan. Subsektor perkebunan masih merupakan andalan utama ekspor. Ketiga, lanjutnya, yakni perluasan dan optimasi lahan perlu ditingkatkan, seperti Food Estate. Keempat, penguatan lokal (subsitusi impor terigu). Kelima, korporasi pertanian perlu didorong dengan meninggalkan kebiasan lama dan konvensional dan keenam, asuransi pertanian. \"Paling penting lainnya adalah dukungan kebijakan fiskal dan koordinasi secara teknis dengan kementerian lainnya. Kebijakan fiskal yang dimaksud adalah kebijakan rasio untuk substitusi impor. Para pengimpor terigu, harus menyerap bahan baku lokal,\\\'\\\' pungkasnya. (din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: