Hoaks, Virus Corona di Indonesia

Hoaks, Virus Corona di Indonesia

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Pemerintah menegaskan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri ataupun di dalam negeri tertular virus corona. Informasi yang menyebut ada WNI yang terpapar corona adalah hoaks. Menteri Kesehatan Letjen TNI (Purn) Terawan Agus Putranto dalam pernyataannya menegaskan tak ada penyebaran virus corona di Indonesia. Dan informasi tersebut merupakan berita bohong alias hoaks. Ditegaskannya, Indonesia, masih aman dari virus corona. \"Enggak ada yang suspect,\" katanya di aula Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu(26/1). Terkait dengan soal kelelawar yang disebut-sebut sebagai mediator virus tersebut, Terawan juga mengatakan hoaks. \"Hoaks itu. Kelelawar dan semacamnya, enggak ada,\" kata dia. Mengantisipasi masuknya virus Corona dari Wuhan, China itu, Menkes meminta semua unsur selalu siaga. Termasuk Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baik di bandar udara maupun di bandar laut. \"KKP jangan kendor untuk siaga satu kali 24 jam. Melihat, memantau kedatangan penumpang dan koordinasi terus dengan RS ,\" katanya. Selain itu, dia juga mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Menurutnya menjaga kesehatan adalah hal utama agar tidak menularkan atau pun tertular virus yang menakutkan banyak orang. \"Yang jelas, kewaspadaan tinggi dengan cara hidup sehat. Dengan hidup sehat anda semua akan mencegah terjadinya ketularan dan menularkan,\" tandasnya. Sementara dalam pesan tertulisnya, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) China Cabang Wuhan menyebutkan seluruh mahasiswa Indonesia yang berada di Wuhan tak ada yang terpapar virus corona. \"Sehubungan dengan penyebaran virus corona misterius di Wuhan, China dan banyaknya informasi yang beredar, kami dari PPIT Wuhan mengabarkan bahwa tidak ada laporan WNI di Kota Wuhan yang terjangkit Virus Corona,\" jelas pihak PPIT Wuhan yang diketuai Nur Mussyafak. Pernyataan itu juga menyebutkan semua mahasiswa rata-rata tinggal di asrama dan selalu dalam pantauan kampus. \"Hampir seluruh kampus di Wuhan melakukan tindakan pencegahan dengan memberikan masker, sabun cair dan thermometer gratis kepada tiap mahasiswa,\" jelas PPIT Wuhan. PPIT Wuhan menyatakan bahwa mereka selalu berkoordinasi dengan KBRI Beijing, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI. Selain itu bergabung dengan grup WeChat untuk mempermudah komunikasi dan konsultasi terkait kasus Virus Corona. \"WNI di Wuhan dimonitor oleh KBRI Beijing tiap saat, KBRI meminta untuk tidak panik,\" tegas pihak PPI Wuhan. Saat ini (hingga 24 Januari, pukul 11.00 waktu Wuhan), jumlah mahasiwa dan WNI di Wuhan ada 93 orang. Terpisah, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur juga menegaskan sembilan mahasiswanya yang berada di Wuhan dalam keadaan sehat dan tak terpapar virus corona. Rektor Unesa Prof Nurhasan Unesa memstikan para mahasiswanya yang sedang mengambil beasiswa bahasa Mandarin di Central China Normal University (CCNU), Wuhan, dalam keadaan sehat. \"Alhamdulillah, mereka semua dalam kondisi sehat. Kami terus memantau kondisi mereka,\" ujarnya. Kesembilan mahasiswa tersebut saat ini masih tinggal di Wuhan dan sudah ada penanganan dari kampus setempat. \"Di CCNU memang sudah ada penanganan tersendiri dari kampus kepada mahasiswanya, khususnya mahasiswa asing,\" ucapnya. Di kampus setempat, kata dia, terdapat ada alat pengukur suhu di setiap asrama dan ada pengecekan khusus setiap malam. \"Ada juga pendamping untuk setiap lantai pada tiap dormitory. Jadi sudah cukup menjaga, meskipun kenyamanannya berkurang,\" ungkapnya. Sementara itu untuk mencegah terjangkit virus corona, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto mengimbau masyarakat Indonesia yang bepergian ke luar negeri untuk tidak menyentuh hewan khususnya burung. \"Kami mengimbau masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk tidak mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup, agar terhindari dari virus corona sebagai penyebab penyakit mematikan ini,\" kata Agus Dwi Susanto dalam keterangannya. Ia mengatakan berdasarkan investigasi beberapa institusi di Wuhan, sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar ikan, akan tetapi belum ada bukti yang menunjukkan penularan dari manusia ke manusia. \"Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan,\" ujarnya. Menurut dia jika merasa kesehatan tidak nyaman terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan. \"Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beri tahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit,\" ujarnya. Berdasarkan data yang dikeluarkan pemerintah China, Minggu (2/1) lebih dari 2.000 orang tertular virus korona baru. Sementara yang meninggal dunia akibat virus tersebut mencapai 56 orang di China. Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 41 orang meninggal dunia.(gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: