Hujan Deras Sebabkan Longsor di Dua Kecamatan di Temanggung

Hujan Deras Sebabkan Longsor di Dua Kecamatan di Temanggung

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Temanggung pada Selasa (1/1) petang hingga malam lalu, menyebabkan bencana tanah longsor di enam titik dua kecamatan di kabupaten penghasil tembakau ini. Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei mengatakan, hujan yang terjadi pada Selasa (1/1) lalu, memang terjadi merata di seluruh wilayah Temanggung. Hujan juga terjadi dalam waktu yang cukup lama. “Mulai siang hari hujan sudah mulai turun, menjelang petang hujan semakin deras dan malam hari juga masih turun hujan hanya saja intensitasnya sudah mulai berkurang,” katanya Rabu (2/12). Menurutnya, akibat hujan tersebut enam rumah di dua kecamatan di Kabupaten Temanggung menjadi korban bencana tanah longsor. Dari enam rumah ini ada yang mengalami kerusakan parah dan ringan. “Tiga rumah mengalami kerusakan cukup parah dan tiga rumah lainnya kerusakan ringan,”jelas Dwi. Ia menyebutkan, dua Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Pringsurat dan Kecamatan Kaloran. Korban bencana tanah longsor di Kecamatan Pringsurat diantaranya Untung warga Dusun Pasang Desa Pager Gunung. Dinding bagian belakang rumahnya jebol diterjang longsoran tanah. Sedangkan korban di Kecamatan Kaloran diantaranya, Toyib warga Dusun Tleter Desa Tleter, Suraman warga Dusun Porot Desa. “Sebagian besar rusak bagian belakang rumah, ada rumah yang terancam yakni milik Sarwanto, Pranyo, Rukun dan Wahyono,”terang Dwi. Akibat kejadian bencana tanah longsor tersebut, kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai Rp42 juta. Untuk sementara ini SAR BPBD Temanggung dan masyarakat sekitar sudah langsung melakukan kerja bakti untuk membersihkan longsoran tanah. Baca Juga 87 Warga Kecamatan Parakan Dites Swab “Bantuan logistik sudah langsung dikirim ke lokasi bencana alam,” katanya. Dari kejadian bencana tanah longsor ini, tidak ada korban jiwa dan juga tidak ada korban yang terpaksa harus mengungsi ke tempat lain. Pasalnya kerusakan yang dialami korban masih belum parah, sehingga rumah korban masih bisa ditempati. Dwi mengimbau, agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk segera mencari tempat yang lebih aman, manakala terjadi hujan yang cukup lama. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di lereng-lereng dan tempat rawan lainnya. “Kenali tanda-tanda akan terjadinya bencana alam, jangan sampai lengah. Segera mencari tempat yang lebih aman jika situasi dan kondisi sudah tidak memungkinkan lagi,”pesannya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: