Indonesia Borong Gelar Juara International Challenge 2019 di GOR Djarum Magelang
MAGELANGEKSPRES,MAGELANG SELATAN - Duel Indonesia International Challenge 2019, tim dari Indonesia mendominasi juara. Dari lima kategori yang dipertandingkan, Indonesia dipastikan gagal di women single, dan menyerahkan gelar juara kepada tim dari Jepang. Kemudian di mens double, Indonesia terpaksa takluk atas wakil dari Korea Selatan. Untuk diketahui, turnamen Indonesia International Challenge 2019 yang digelar di GOR Djarum Kota Magelang, 22-27 Oktober 2019, diikuti 13 negara. Dari total 306 atlet, 154 di antaranya berasal dari Indonesia. Rata-rata pemain yang diturunkan adalah lapis kedua nasional. Namun tetap saja, ajang ini menjadi sarat gengsi lantaran perebutan poin hampir sejajar dengan ajang lain seperti Daihatsu Indonesia Masters 2019, Blibli Indonesia Open 2019, dan Yuzu Indonesia Masters 2019. \"Poin yang didapatkan para juara ini meliputi juara pertama 4.000 poin, runner up 3.400, dan semi finalis masing-masing 2.800. Jumlah ini mampu mengerek para pemain, yang kebanyakan berada di posisi 30-40 rangking BWF Badminton,\" kata Wakil Ketua Pelaksana Akhmad Khafidz Basri Yusuf, di GOR Djarum Magelang, Minggu (27/10). Baca Juga Hilang, Warga Magelang Ditemukan Meninggal di Sungai Gending Dia berharap, dengan penyelenggaraan event tingkat internasional dengan kombinasi pemain muda maupun senior yang kali pertama di Kota Magelang ini mampu mendongkrak prestasi bulutangkis di Jawa Tengah. Termasuk juga memunculkan potensi atlet lokal Kota Magelang. \"Kita biasa menggelar event semacam ini di daerah, untuk melihat pula potensi atlet-atlet muda di bidang bulutangkis,\" ujar Yusuf yang juga Kabid Pengembangan PP PBSI tersebut. Di sisi pertandingan memperebutkan gelar juara, ada yang menarik perhatian tatkala seorang senior bertemu dengan juniornya. Laga puncak kategori men single, antara Sony Dwi Kuncoro melawan atlet muda Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay yang dimenangkan oleh Ikhsan dengan dua game 21-13 dan 21-15. Mengadapi lawan yang lebih senior dan sarat pengalaman, Ikhsan mengaku sempat gugup saat mengawali duel di game pertama. Namun setelah mendapatkan arahan dari pelatih, Ikhsan perlahan mampu tampil lebih percaya diri dan bermain dengan sangat efektif. \"Sebenarnya cukup tegang juga. Apalagi lawan saya sangat senior dan terkenal tenang. Tapi saya coba terus untuk fokus satu demi satu poin. Di pertandingan tadi saya harus main cepat dan nggak boleh kalah start dari lawan,\" ungkapnya. Sementara itu, Sony Dwi Kuncoro mengakui keunggulan lawan dan memuji penampilan apik yang diperlihatkan Ikhsan di sepanjang pertandingan yang berlagsung selama 32 menit itu. \"Hari ini dia bermain dengan sangat baik. Saya tahu Ikhsan pemain muda yang punya power dan kecepatan yang bagus. Di pertandingan tadi dia bisa membaca permainan saya dan antisipasinya sangat bagus. Semoga saja dia bisa menjadi pemain masa depan tunggal putra Indonesia,” tutur Sony. Sebelumnya, pasangan Anggia Shitta Awanda/Pia Zebadiah Bernadet sukses membawa pulang gelar juara Caffino Indonesia International Challenge 2019 setelah berhasil melumpuhkan ganda putri Jepang, Natsu Saito/Naru Shinoya dalam permainan dua game langsung. Lalu, di sektor ganda campuran pasangan Zacharia Joshiano Sumanti/Hediana Julimarbela menjadi juara setelah berhasil menaklukkan pasangan Rian Agung Saputro/Tiara Rosalia Nuraidah di partai final. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: