Imunisasi Covid-19 Diandalkan Pulihkan Ekonomi
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Pemerintah meyakini imunisasi Covid-19 nantinya bisa membantu untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat hantaman pandemi Covid-19. Lewat pemberian vaksin adalah kunci pemulihan ekonomi. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini tengah bekerja menyusun rencana imunisasi secara bertahap. Ia percaya kekebalan kelompok pasca vaksinasi menjadi modal penting pemulihan ekonomi. \"Dan optimisme itu dampak positifnya dua, yaitu terhadap penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi,\" ujarnya di Jakarta, baru-baru ini. Lanjut dia, begitu imunisasi dilakukan, masyarakat diperkirakan bisa memiliki kekebalan tubuh atas suatu penyakit, lalu terbentuklah kekebalan kelompok atau herd immunity. Kekebalan kelompok ini menjadi modal penting untuk memulihkan ekonomi. \"Sehingga yang terlihat adalah optimisme bahwa di tahun 2021 nanti dengan mulainya imunisasi, perekonomian Indonesia akan tumbuh 4,5 - 5,5 persen,\" katanya. Ketua Umum Golkar ini menyebutkan, 30 juta dosis vaksin akan diterima Indonesia pada kuartal IV/2020. Jumlah vaksin itu berasal dari Sinovac, Sinopharm, dan Astra Zeneca. Pemerintah telah mengorder 50 juta vaksin dari Astra Zeneca dan sekarang telah berangkat untuk pemesanan pertama. Sementara menurut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Covid-19 tidak akan bisa hilang sepenuhnya dari dunia ini. Virus tersebut akan terus ada meski vaksin ditemukan. Oleh karena itu, masyarakat tetap menjaga imun tubuh dan selalu mencuci tangan. \"Covid masih akan terus bersama kita meskipun kita nanti bicara tentang vaksin, kita mau bicara tentang menanganinya. Jadi saya berharap Anda semuanya tidak menganggap oh ini masalah temporer 1, 2 bulan dan selesai tapi mindset kita berubah,\" ujar bendahara negara ini. Terpisah, Wakil Presiden Ma\\\'ruf Amin meminta keikutseraan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mengawal kehalalan vaksin Covid-19. MUI nantinya akan memantau vaksin yang akan dimasukkan di Indonesia. \"Saya sudah minta dilibatkan, dari mulai perencanaan, pengadaan vaksin, kemudian pertimbangan kehalalan vaksin,\" ujar Ma\\\'ruf Amin. (din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: