Infrastruktur Dongkrak Produktivitas Pertanian RI
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Ketersediaan infrastruktur seperti bendungan, embung hingga saluran irigasi sangat diperlukan untuk sektor pertanian. Hal itu dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Pakar Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santoso mengatakan, selama ini di beberapa daerah mengnadalkan tadah hujan dalam pertanian. Karenanya, ia mendukung akses bendungan dan irigasi untuk meningkatkan produksi komoditas pangan di Tanah Air. \"Pembangunan bendungan itu sangat penting, bagaimana kita bisa tanam kalau air tidak terkelola dengan baik, atau tidak tersedia air. Jadi pembangunan bendungan itu sangat penting,\" ujar Andreas kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (26/2). Namun, saran Andreas, tak hanya bendungan saja yang dibangun, juga saluran irigasi juga perlu diperhatikan. \"Yang lebih penting daripada itu, kadang-kadang harmonisasi ini diperlukan,\\\'\\\' katanya. Lanjut Andreas, jaringan-jaringan irigasi tersier, serta pencetakan sawah, juga harus terus dipacu, seiring dengan ketersediaan infrastruktur utamanya yaitu bendungan. \"Jadi sinergi antar sektor perlu dilakukan, selain membangun infrastruktur itu sendiri,\" kata dia. Terpisah, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso menyampaikan, tingkat produktivitas petani terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menyusul telah selesainya pembangunan bendungan dan infrastruktur pertanian lainnya di sejumlah daerah. Sutarto mencontohkan, sebagaimana kondisi para petani di wilayah Indramayu dan Majalengka yang pertaniannya meningkat sejak adanya waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. \"Waduk Jatigede misalnya, itu kan pengairannya sampai ke daerah Indramayu. Biasanya mereka tanam padi hanya setahun sekali pada musim penghujan, tapi sekarang sudah tidak, mereka sekarang bisa dua kali (dalam setahun). Itu nilai positifnya di sana,\" ujar Sutarto kepada FIN, kemarin. Pada 23 Februari 2021 kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan Napun Gete, Nusa Tengga Timur (NTT). Bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan. Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah luasan lahan pertanian di antara tahun 2018-2020 terus mengalami penurunan. Tercatat luasan lahan pertanian di 2018 mencapai 11,377 juta hektare (ha), 2019 sempat menurun menjadi 10,677 juta ha dan di 2020 kembali meningkat seiring program pencetakan sawah baru pada Food Estate menjadi 10,786 juta ha. Sementara itu, angka hasil produksi pertanian pada 2018 mencapai 59,200 juta ton, kemudian di 2019 menurun menjadi 54,609 juta ton dan di 2020 meningkat kembali menjadi 55,160 juta ton. (git/din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: