Jebol Tembok Kebodohan, Buka Pameran Ketemu Buku

Jebol Tembok Kebodohan, Buka Pameran Ketemu Buku

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dijebolnya simbol tembok kebodohan oleh Ketua Komisi A DPRD Wonosobo Suwondo Yudhistiro menandai dibukanya agenda Ketemu Buku yang dihelat hingga 17 Februari mendatang. Pameran buku yang dibuka beberapa elemen masyarakat termasuk perwakilan Lesbumi NU, Haqqi El Anshary, disebut sebagai salah satu agenda penting untuk memerangi rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, khususnya Wonosobo. Haqqi menyebut tradisi literasi di Wonosobo juga menyumbang rendahnya rata lama sekolah yang masih di bawah 7 tahun sehingga menjadikan Wonosobo masih menyandang predikat kabupaten termiskin ke 2 se Jateng. “Dengan banyaknya agenda pameran buku ini sekaligus menambah asupan literasi masyarakat. Ada juga berbagai agenda talkshow hingga agenda untuk anak-anak yang harapannya bisa membuat mereka mengenal buku dan mencintai buku. Ada juga beberapa penulis dan tokoh literasi nasional yang diundang termasuk Soesilo Toer hingga para penulis muda yang tengah naik daun di tanah air,” ungkapnya di pembukaan pameran, Sabtu (8/2). Menurut Suwondo Yudhistiro, selain menjadi indikator penting, literasi masyarakat juga dinilai bisa meningkatkan taraf hidup untuk bisa lebih sejahtera. Suwondo menyebut bahwa membaca apapun bisa mendapatkan manfaat meskipun hal itu awalnya dianggap tidak penting. Namun faktanya banyak ilmu pengetahuan yang bisa diserap dari membaca. “Kita sudah banyak menemukan dalam literature di seluruh dunia, bahkan tentang nabi Sulaiman yang ketika diberi pilihan, beliau memilih ilmu pengetahuan. Akhirnya beliau mendapat kekayaan dan juga kejayaan sebagai raja. Harta Sulaiman dinilai menjadi harta terbanyak hingga saat ini, itu semua karena ilmu pengetahuan,” kata Suwondo yang menggemari berbagai literature sejarah itu. Di even Ketemu Buku yang digelar penerbit buku Yogyakarta dan sekitarnya itu juga akan diadakan diskusi tentang berbagai judul buku, hingga peluncuran buku dari Wonosobo termasuk terbitan Lembaga Kita tentang perdagangan orang, Buku cerita rakyat Wonosobo oleh dinas pariwisata dan kebudayaan, serta buku dari para anak tuli di SLBB Don Bosco bertajuk Semesta Kami. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: