Kementan Lakukan Sidak di Pangandaran, Ketersediaan dan Harga Pangan Pokok Terpantau Aman

Kementan Lakukan Sidak di Pangandaran, Ketersediaan dan Harga Pangan Pokok Terpantau Aman

MAGELANGEKSPRES.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar inspeksi mendadak (sidak), terkait ketersediaan dan harga pangan pokok di sejumlah Kota dan Kabupaten Provinsi Jawa Barat saat Ramadan dan Menjelang Idul Fitri 1443 H. Menghadapi Bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerjunkan jajarannya ke lapangan untuk pantau ketersediaan bahan pangan pokok. Hal ini sebagai salah satu wujud konkrit komitmen Kementerian Pertanian untuk senantiasa menjamin ketahanan pangan nasional. “Saya pantau terus perkembangan stok dan harga pangan pokok setiap minggunya. Semua pejabat saya harus turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pangan sesuai dengan kebutuhan setiap daerah”, jelas Syahrul Yasin Limpo - Menteri Pertanian. Kali ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi didampingi Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto dan Kepala Dinas terkait melakukan sidak di Pasar Pangandaran. Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa ketersedian dan harga 12 bahan pangan pokok di Pasar Pangandaran dalam kondisi aman, “Pasokan pangan sangat aman, dalam segi harga relaif stabil namun ada sedikit fluktuatif namun kurang dari 5%,” terang Dedi. Beberapa komoditas juga terpantau mengalami penurunan harga seperti cabai merah, cabai keriting sementara komoditas lainnya cenderung stabil, “saat sebelum puasa harga cabai keriting di angka 60 ribu sekarang 30 ribu, komoditas lain cenderung stabil seperti telur saat ini 24 ribu sebelum puasa antara 22 ribu hingga 23 ribu, begitu juga daging sapi sekarang 140 ribu,” imbuh Dedi. Sementara pasokan bawang merah, bawang putih, dan gula pasir, diakui Dedi terpantau sangat aman baik dari segi pasokan maupun harga. Meskipun, untuk komoditas minyak sawit curah sedikit kesulitan pasokan namun harganya sudah cenderung normal, “Minyak sawit curah agak kesulitan pasokan, namun minyak kemasan pasokannya cukup senderung berlimpah. Harga minya kemasan kisaran 23-24 ribu per liter, sementara minyak curah 17 rb per kilo.” Kegiatan sidak ini selain sebagai langkah untuk mengawal ketersediaan pangan pokok, namun juga ditujukan sebagai upaya pendeteksian peringatan dini atau early warning system (ews) ketersediaan pangan nasional. “Kami bentuk Satgas Pangan Tingkat Nasional, khususnya wilayah Jawa Barat. Mereka bertugas memonitoring dan melaporkan kondisi stok dan harga pangan. Jika ada data warna merah, harus ada penyusunan strategi dan rekomendasi treatment Pemerintah”, pungkas Dedi.(rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: