Kinerja 2019 Memuaskan, BP Jamsostek Optimis pada 2020

Kinerja 2019 Memuaskan, BP Jamsostek Optimis pada 2020

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA- Melewati tahun 2019, BPJS Ketenagakerjaan  (BP Jamsostek) telah mencatatkan hasil positif pada beberapa indikator kinerja seperti kepesertaan, pelayanan dan pengelolaan dana. Total 55,2 juta pekerja atau mencakup 60,7 % dari seluruh pekerja Indonesia yang eligible sebagai peserta, telah terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK hingga akhir Desember 2019. Hasil ini merupakan pencapaian yang positif untuk mengakhiri tahun 2019, yaitu tumbuh 9,1% dari tahun 2018. Sementara dari sisi penambahan perusahaan atau pemberi kerja, capaian yang diraih oleh BP Jamsostek mencapai 681,4 ribu perusahaan atau tumbuh 21,6% (yoy). Direktur Utama BP Jamsostek, Agus Susanto, menegaskan pihaknya terus berupaya memberikan perlindungan terbaik bagi seluruh pekerja, sekaligus juga memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja agar program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJAMSOSTEK ini bisa dirasakan oleh seluruh pekerja di Indonesia. “Hasil ini kami raih bukan semata karena kerja keras insan BP Jamsostek sendiri, tapi juga atas kerjasama yang baik antara semua pihak, yaitu Pemerintah, stakeholder, dan tentu saja pemberi kerja serta pekerja yang semakin menyadari pentingnya memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan,” tukas Agus. Agus juga menjelaskan tantangan mencapai kepesertaan yang semakin berat, tidak menyurutkan semangat BP Jamsostek untuk terus berusaha agar seluruh pekerja Indonesia terlindungi. \"Walaupun dinamika kepesertaan cukup tinggi, sepanjang tahun 2019, BPJamsostek berhasil mengakuisisi 23,6 juta peserta,” jelas Agus. BP Jamsostek juga mendorong kepesertaan pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) melalui inisiatif PERISAI (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia), sebuah inovasi perluasan kepesertaan dengan skema keagenan. Terhitung sejak 2017 sampai dengan akhir Desember 2019.  PERISAI ini telah berkontribusi positif terhadap kepesertaan sebesar 1,1 juta peserta dengan total iuran Rp159,2 miliar yang dilakukan oleh 6.241 PERISAI aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain fokus pada pekerja di dalam negeri, BP Jamsostek juga memberikan perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI). Terhitung Desember 2019, sebanyak 544,5 ribu PMI telah terlindungi oleh program BP Jamsostek dengan nilai iuran mencapai Rp101,8 miliar. Dari sisi penerimaan iuran, sepanjang tahun 2019 BP Jamsostek berhasil membukukan penambahan iuran sebesar Rp73,1 triliun. Iuran tersebut ditambah pengelolaan investasi berkontribusi pada peningkatan dana kelolaan mencapai Rp431,9 triliun pada akhir Desember 2019. BP Jamsostek mencatatkan hasil investasi sebesar Rp29,2 triliun, dengan Yield on Investment (YOI) yang didapat sebesar 7,34% atau lebih tinggi dari kinerja IHSG yang mencapai 1,7%. \"Untuk alokasi dana investasi, BP Jamsostek menempatkan sebesar 60 % pada surat utang, 19 % saham, 11 % deposito, 9 % reksadana, dan investasi langsung sebesar 1 %,\" tuturnya. Agus memastikan dana pekerja terjamin kemanannya dan dikelola dengan baik, karena BP Jamsosatek hanya menempatkan dana investasi sesuai regulasi dan menekankan pada kehati-hatian untuk mendapatkan return yang optimal. Sementara itu, sepanjang tahun 2019, pembayaran klaim atau jaminan yang dikucurkan  BP Jamsostek mengalami peningkatan sebesar 21,2% atau mencapai Rp29,2 triliun. Dengan perincian klaim untuk Jaminan Hari Tua (JHT) mencapai Rp26,6 triliun untuk 2,2 juta kasus, Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 31,3 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp858,4 miliar, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 182,8 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp1,56 triliun, dan Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 39,7 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp118,33 miliar. \"Sepanjang Tahun 2019, program JKK juga melaksanakan manfaat RTW kepada 901 orang peserta dimana sebanyak 748 orang sudah kembali bekerja,” ujar Agus. (rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: