Komunitas Kartunis Wonosobo Sindir Politik Uang Melalui Karya Seni
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Komunitas Kartunis Wonosobo membuat karya karikatur pengawasan pemilu. Karya karya ini diharapkan menjadi media menggugah kesadaran warga ikut awasi pemilu. “Ada beberapa isu pengawasan pemilu yang mestinya diketahui publik,”kata Ketua Bawaslu Wonosobo, Sumali Ibnu Chamid, di sela kegiatan dengan Komunitas Karikatur Wonosobo. Sebelum membuat karya, Ketua Bawaslu Wonosobo menyampaikan beberapa proses pemilu atau pilkada yang membutuhkan partisipasi publik ikut mengawasi. Di antaranya tahapan Pemutakhiran Pemilih, Pencalonan, Kampanye, Laporan Dana Kampanye, hingga Pemutakhiran Data Pemilih. “Publik bisa terlibat mengawasi semua peoses ini,”katanya. Baca Juga Modal Tiga Emas Kejurprov, Sumiarti Siap Berlaga di ASEAN Paragames Untuk itu, kata Sumali, keterlibatan seniman, termasuk kartunis sangat dibutuhkan. Dengan berbagai tema tersebut dituangkan dalam karya. “Hasil karya ini, selain akan kami pamerkan dalam galeri demokrasi Bawaslu Wonosobo, juga akan kami gunakan sebagai media literasi warga,”katanya. Pria yang akrab disapa Ale ini menambahkan, karya karikatur memiliki cara tersendiri dalam memberikan informasi kepada pembacanya. Harapanya akan menumbuhkan kesadaran warga jadi bagian mengawasi Pemilu. “Media visual karikatur bisa bermuatan sindiran, satire dan lain lain. Tentu punya dampak,”katanya. Sementara Nasir Salasa Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Wonosobo saat membuka acara mengatakan, forum seni ini memiliki nilai keabadian. “Karya karya ini, akan memberi kontribusi bagi masyarakat,”katanya. Aji Dharma Perwakilan Karikartunis Wonosobo menyampaikan, komunitasnya sangat senang dikibatkan Bawaslu Wonosobo dalam kegiatan ini, sehingga seniman bisa mencurahkan ide dan gagasan tentang Pemilu. “Lewat kegiatan ini, kami bisa mencurahkan pikiran dalam benak kita ke dalam karikatur,”tegasnya. Baca Juga Muhadjir Effendy : Kartu Pra Kerja Terealisasi Februari 2020 Melalu karya ini, kata Aji, karikartunis bisa menyampaikan beberapa masukan dalam mendorong perbaikan politik dalam Pemilu. “Kita bisa menyampaikan kritik ide gagasan lewat karikatur sebagai cerminan masyarakat bawah tentang pemilu di Wonosobo,”katanya. Mardi Yuwono peserta lain menyatakan, dalam Pemilu ada situasi akut yakni politik uang. Dia sempat sanksi apakah politik uang bisa dicegah. “Ya saya sebagai seniman, lewat karya ini harapanya mengajak warga bersama memerangi praktek politik uang,”pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: