Lapas IIA Magelang Overload, Kemenkumham Tak Ambil Pusing
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG TENGAH – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIA Magelang sudah lama dinilai overload. Meksi demikian, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Tengah tidak terlalu mempermasalahkan. Sebab, kondisi ini masih dapat ditangani dengan baik. ”Memang over, tapi bisa ditangani dengan baik. Saya lihat, penghuni masih merasa nyaman. Petugas juga tidak terlalu kerepotan,” kata Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Tarsono di sela acara pembukaan program rehabilitasi sosial dan medis di Lapas IIA Magelang, Rabu lalu. Tarsono yang hadir pada pembukaan program dari Kementerian Hukum dan HAM itu menyempatkan diri mengunjungi sel-sel tahanan di dalam Lapas. Ia juga berkesempatan berbincang dengan sejumlah warga binaan yang terlihat santai. ”Yang ribet itu seperti sejumlah Lapas di Sumatera. Banyak yang sudah overload dan kurang tertangani dengan baik. Bahkan, ada yang sampai terkesan kurang manusiawi. Kalau di Jawa Tengah, saya lihat masih wajar,” katanya didampingi Kepala Lapas IIA Magelang, Bambang Irawan. Baca juga Stok Makanan Menipis, Kera Gunung Tidar Turun ke Rumah Warga Ia menyebutkan, kasus overload yang dinilai cukup miris adalah Lapas Kedungpane di Semarang. Tempat tidur warga binaan sudah bertingkat-tingkat dan berdesakan. Kalau tempat tidur itu dari awal memang didesain bertingkat tidak masalah, tapi ternyata ini tidak, sehingga riskan. ”Apalagi, di Kedungpane ada juga warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) sekitar 600 orang. Maka, yang Rutan akan dibuat sendiri, tempat di lokasi berdirinya Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan), yang kemudian Rupbasan dipindah ke lokasi lain,” jelasnya. Tarsono menambahkan, masalah overload Lapas memang perlu penanganan yang baik. Tidak hanya membangun bangunan baru, tapi ada juga solusi lain agar warga Lapas tidak bertambah terus. Salah satunya memastikan kesiapan keluarga menerima kembali anggotanya yang keluar dari Lapas. ”Kita ada petugas penelitian di lapangan untuk memastikan keluarga menerima kembali anggota keluarganya setelah keluar dari Lapas. Jadi, tahanan atau napi yang mendekati waktu bebas dipastikan keluarganya menerima kembali. Pas waktunya bebas ya kita kembalikan ke pihak keluarga,” jelasnya. Sementara itu, Kasubsi Registrasi Lapas IIA Magelang, Cahyo Sunarko mengaku, kondisi Lapas IIA Magelang memang over kapasitas. Total penghuni saat ini berjumlah 632 orang (612 laki-laki dan 20 perempuan), sedangkan kapasitasnya hanya dapat dihuni 221 orang. ”Sudah lama overload, tapi memang kami masih bisa menanganinya dengan baik. Hampir tidak ada gejolak gara-gara itu. Dulu memang pernah kami ajukan permintaan lahan ke Pemkab Magelang untuk bangun Lapas, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya,” kata dia. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: