Laris, Minyak Kutus Kutus Dipalsukan
MAGELANGEKSPRES.COM, SOLO - Minyak Kutus Kutus saat ini tengah menjadi perhatian masyarakat karena khasiatnya sebagai minyak terapi yang dipercaya manjur menyembuhkan berbagai penyakit. Namun di tengah ngehitsnya minyak sakti asal Gianyar Bali itu, ternyata banyak orang yang berupaya meniru atau bahkan memalsukannya. Ribuan botol minyak palsu beredar di tengah-tengah masyarakat, mulai dari yang dijual dengan harga lebih murah hingga harga yang sama dengan aslinya. Tidak mau menanggung akibat yang semakin buruk, PT Tamba Waras selaku produsen, akhirnya akan merubah secara total kemasan (packaging) Minyak Kutus Kutus, dengan desain dan bahan yang sulit untuk ditiru orang. “Semakin kita besar, maka hoaks akan semakin banyak. Dan semakin besar kita maka pemalsu dan penipu pun berkeliaran. Dan itu tantangan, kita tidak perlu menjadikan masalah lalu kita takut,” ungkap pemilik PT Tamba Waras, Servasius Bambang Pranoto, kepada ratusan reseller Minyak Kutus Kutus dalam seminar “Knowledge & Power Inspire Success” di Novotel Solo, Sabtu (6/7). Seminar sendiri diselenggarakan oleh Henny Darmawan (Distributor 0-14 Jakarta) dibantu para deponya, Enny Sigit (Depo Jogjakarta) dan Andita Nurmalitasari (Depo Semarang). Terkait dengan kemasan baru Minyak Kutus Kutus, Bambang menjelaskan, dari bagian botolnya dibuat dengan bahan plastik high quality. Jadi menurutnya, jika mau ditiru pun akan sulit, kalau bisa pun harganya pasti mahal. Jika dilihat dari tampilannya, botol baru ini tampak trendi dengan tulisan-tulisan yang langsung dicetak pada badan botolnya. Lalu di bagian bawahnya, tertera logo Kutus Kutus dan logo Tamba Waras yang dalam pembuatannya melalui proses yang tidak mudah. Sementara dari sisi packagingnya, dibuat dari bahan kertas terbaik yang dicetak dengan tiga lapis berikut ada tambahan emborsnya. Selain merubah kemasan, PT Tamba Waras juga rupanya telah merubah cara pendistribusiannya. Beberapa waktu lalu, Bambang mengaku telah mengumpulkan semua distributornya untuk membicarakan strategi distribusi baru dimaksud. “Walaupun semua kita naikkan kualitas juga cetakannya, tapi masalah harga tidak naik, tetap Rp230.000 per botol,” ujarnya. Sedangkan produk dengan kemasan lama, Bambang menambahkan, biarkan tetap berada di pasaran. Karena, kata dia, Minyak Kutus Kutus justru semakin lama akan semakin banyak dicari karena kualitasnya yang semakin bagus. (imr/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: