Mahasiswa UM Magelang Berdayakan Anak-anak \\\'Kampung Pemulung\\\'

Mahasiswa UM Magelang Berdayakan Anak-anak \\\'Kampung Pemulung\\\'

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Pemberdayaan masyarakat \\\'Kampung Pemulung\\\' di Kiringan, Tidar Utara, Magelang Selatan tak hanya dilakukan Pemkot Magelang saja. Kalangan akademisi bahkan rela mendatangi kampung yang dihuni para pemulung itu untuk memberikan pemberdayaan dan edukasi ilmu maupun keagamaan. Selama tiga bulan, mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah (HES) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang getol mengadakan kegiatan sosial dalam rangka Program Pengabdian kepada Masyarakat Terpadu (PPMT) di kampung yang kini dinamai Kampung Kiringan Baru itu. Ketua Pelaksana PPMT, Eko Kurniasih Pratiwi mengatakan, ia bersama lima anggotanya antara lain, Nur Chotimah, Himma, Rice, Agnes Agustina, dan Pambudi Utoro menjabarkan program penguatan di sisi religius dan pendidikan terhadap anak-anak di Kampung Kiringan Baru. \"Program diawali dengan melihat secara langsung kondisi lokasi serta merencanakan sejumlah hal yang dibutuhkan oleh warga setempat,\" kata Eko Kurniasih, Minggu (19/4). Sejumlah program yang telah terlaksana di antaranya, pembuatan pojok baca, penyelenggaraan TPQ (Taman Pengajian Alquran), dan bimbingan belajar untuk anak. \"Awalnya kita gelar kegiatan TPQ dan bimbingan belajar tiap hari Senin-Jumat mulai pukul 14.00-16.00. Antusias anak-anak sangat tinggi,\" katanya. Baca Juga 4 ODP Reaktif Corona di Kota Magelang Terpapar dari Pasien yang Punya Riyawat dari Gowa Keterbatasan sarana, prasarana, dan tempat belajar, tak menyurutkan semangat anak-anak mengikuti program edukatif tersebut. Tak hanya anak-anak, mahasiswa PPMT juga mengadakan kegiatan yang ditujukan untuk para orang tua di kampung tersebut seperti mengadakan pengajian dan bimbingan membaca Alquran untuk ibu-ibu. \"Program yang lain adalah pelatihan untuk meningkatkan sumber daya ekonomi seperti ternak lele bagi bapak-bapak dan remaja laki-laki serta pelatihan mendaur ulang sampah plastik bagi ibu-ibu,\" jelasnya. Sedianya, kegiatan tersebut berlangsung hingga April 2020. Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan berkaitan dengan darurat Covid-19, maka kegiatan itu diundur hingga situasi membaik. \"Tantangan terbesar bagi mahasiswa dalam program ini adalah kondisi akses jalan yang kurang memadai sampai lokasi, apalagi dimusim hujan. Namun dengan penuh semangat tim tetap bisa melaksanakan program sesuai dengan yang direncanakan,\" ucapnya. Sementara itu, Dosen Pembimbing sekaligus ketua pelaksana, Pratiwi menyebutkan program ini bertujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk berbagi dengan masyarakat. Selain itu, juga memunculkan kepedulian kepada lingkungan. \"Masih ada program yang insya Allah akan kami laksanakan setelah darurat Covid-19 ini berlalu. Setelah itu kami berencana untuk kerja sama dengan Angkatan Muda Muhammadiyah (Nasyiatul Aisyiah Pemuda Muhammadiyah IMM dan IPM) Kota Magelang agar program keagamaan yang telah terlaksanana di Kiringan Baru tetap bisa berlanjut,\" pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: