Melatih Disiplin, Sampai Persiapan Membangun Rumah Tangga
Berbeda dengan perlombaan pada umumnya, dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-74, Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Netra \"Penganthi\" Temanggung menggelar lomba melipat baju. Dengan perlombaan ini para penerima manfaat bisa lebih meningkatkan disiplin dan lebih siap mengarungi kehidupan baru. SETYO WUWUH, Temanggung Hari kemerdekaan bangsa ini menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat di pelosok negeri. Memasuki bulan Agustus berbagai macam kegiatan dan perlombaan digelar oleh masyarakat dalam rangka memperingati hari lepasnya belenggu dari penjajah. Caranyapun berbeda-beda, ada yang menggelar kegiatan yang penuh dengan kegembiraan, ada perlombaan yang mengambarkan perjuangan para pahlawan bangsa dalam merebut tanah air dari tangan penjajah. Bahkan banyak lagi kegiatan yang bertujuan meningkatkan rasa nasionalisme itu. Ada yang berbeda dengan perlombaan yang digelar di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Netra \"Penganthi\" Temanggung. Para penerima manfaat yang berjumlah kurang lebih sebanyak 100 orang diwajibkan mengikuti perlomban melipat baju. Perlombaan bukan hanya sekedar lomba dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI. Namun perlombaan lebih menjurus kepada latihan kedisiplinan dalam rangka mempersiapkan penerima manfaat dalam menghadapi kehidupan yang semakin menantang. “Sebenarnya kegiatan melipat baju dan membereskan pakaian serta yang lainnya ini sudah dijalani setiap hari, tapi dengan dilombakan, mereka akan lebih semangat,” kata Purwadi Kepala Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Netra \"Penganthi\" Temanggung di sela kegiatan, kemarin. Menurutnya, selama ini seluruh penerima manfaat sudah mendapatkan berbagai bekal ilmu dan ketrampilan. Dengan harapan, ke depan mereka sudah siap menjalani kehidupan bersama masyarakat di lingkungannya. “Dengan ilmu dan keterampilan yang didapat, mereka tidak akan minder lagi nantinya,” harapnya. Keterampilan yang diajarkan ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima manfaat saja, namun juga sangat bermanfaat bagi masa depan mereka, terutama dalam memenuhi kebutuhan perekonomian keluarganya. “Semua yang diajarkan untuk persiapan mereka, penerima manfaat yang akan membangun rumah tangga juga sudah siap dengan ilmu dan keterampilan yang didapatnya,” katanya. Bahkan katanya, sejak masih menjalani pendidikan di Penganthi, para penerima manfaat yang sudah memiliki keterampilan bisa mendapatkakn penghasilan tambahan. Salah satu contohnya dengan menjadi terapis di panti pijat yang dibuka di Penganthi. “Mereka yang sudah mendapatkan pelatihan, bisa langsung praktik memijat, dan sebelum lulus dari sini mereka menempuh praktek kerja lapangan (PKL) memijit di sejumlah tempat praktek seperti siatsu dan lain-lainnya,” katanya. Sementara dari pemberian hadiah juga berbeda dengan perlombaan pada umumnya yang memberikan reward bagi pemenang terbaik satu dua dan tiga. Dalam perlombaan ini akan diambil tiga terburuk dalam melipat dan merapikan pakaian, dengan harapan mereka bisa terus meningkatkan kedisiplinan. “Kita ambil tiga dari bawah, mereka kami beri hadiah agar lebih semangat. Bagi yang menang mereka juga akan mendapatkan hadiah tapi untuk dinikmati bersama,” tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: