Menikmati Sensasi Curug Sigludug Kalidesel di Wonosobo
MAGELANGEKSPRES.COM,Desa Kalidesel Kecamatan Watumalang menyimpan potensi wisata alam yang langka. Desa di kaki Gunung Bismo, berhawa sejuk itu memiliki air terjun unik, mengeluarkan air dingin dan air hangat. Berjarak 27 kilometer dari pusat kota, cocok untuk wisata petualang pada libur natal dan tahun baru SETIDAKNYA ada tujuh ari terjun yang bisa dilihat Desa Kalidesel. Ada Curug Silumpang Atas Bawah dan Curug Pinton di Dusun Kalidesel. Lalu ada Curug Gribig, Curug Sitepus, Curug Si Gludug, dan Curug Si Sabrang Dusun Lamuk. Lalu di Dusun Jawera ada Curug Grenjeng. Namun, dari ketujuh air terjun atau curug itu, yang paling menarik perhatian adalah Curug Si Gludug. pengunjung bisa merasakan air yang sejuk dan juga hangat sekaligus dalam satu kawasan. Siapapun yang datang tentu akan tergoda untuk bermain air dan mandi di bawah guyuran air terjun ini. “Nama curug sigludug itu karena dulu kata sesepuh desa, sering muncul suara gemuruh seperti suara petir dari air terjun itu,” ungkap Tunjang Ari Suseno, salah satu penggiat wisata Desa Kalidesel. Baca juga Porkab Pencak Silat, PSHT Juara Umum Jalan menuju Curug Si Gludug masih berupa jalan setapak, yang kanan kirinya perbukitan dan jurang, melintas di area pertanian sayuran warga kalidesel. Setelah sampai di lokasi parkir, pengunjung bisa berjalan kaki 15 menit menyusuri jalan setapak menuju curug. “Wisatawan harus jalan kaki, nanti akan didampingi oleh pengiat wisata di desa kami,” ucapnya. Sudah cukup banyak wisatawan yang berkunjung ke Curug Sigludug. Mereka terkesan dengan sensasi jalur menuju curug hingga lokasi yang dituju. Kondisi alam yang maish terjaga serta udara sejuk. “Banyak yang datang berkunjung, tidak hanya dari Wonosobo namun dari berbagai daerah di Jawa Tengah,” bebernya. Ketua Pokdarwis Desa Kalidesel, Suryono mengatakan, ketinggian Curug Sigludug hampir 30 meter, Curug Si Gludug yang berada tepat di Kaki Gunung Bismo ini, tidak hanya mengeluarkan air dingin dan hangat, namun juga ada gua yang cukup besar. “Untuk menuju gua itu, agak susah dan harus didampingi oleh anggota pokdarwis, peralatan keamanan juga harus lengkap,” katanya. Selain itu, kepada pengunjung Curug Sigludug diminta untuk menjaga etika sepaajang perjalanan hingga sampai lokasi, seperti tidak berbuat asusila, tidak menghina serta jangan terlalu sering berkeluh saat berkunjung. “Ini pesan orang tua kami, kalau berjalan menuju Curug Sigludug tidak boleh berkeluh atau menyesali perjalan yang naik turun, tapi harus ikhlas. Kemudian menjaga kesopanan dalam perbuatan dan perkataan serta hindari menoleh ke belakang saat perjalanan pulang,” bebernya. Baca juga Diduga Serangan Jantung, Seorang Pria di Magelang Tewas di Aliran Irigasi Pihaknya mengku sedang melakukan upaya pengembangan dan juga perbaikan infrastruktur menuju kawasan wisata Curug Sigludug. Selain itu berbagai pembinaan terhadap pengelola desa wisata dengan meningkatkan kapasitas terkait promosi wisata dan pelayanan terhadap pengunjung. Kabid Promosi Wisata Didsparbud Wonosobo, Endang Lisidyaningsih mengemukakan, curug tersebut merupakan objek wisata lokal yang bisa menjadi alternatif bagi pengunjung yang berwisata di Kabupaten Wonosobo. “Kami melihat potensi wisata itu cukup bagus, bahkan langka. Tidak semua air terjun memiliki dua jenis air sekaligus,dingin dan hangat, keunikan itu yang harus di ekplorasi lebih jauh,” katanya. Namun pihaknya mengingatkan untuk pegnembangan potensi tersebut perlu didukung sejumlah aspek seperti, akses yang mudah, pengembangan budaya lokal, perilaku dan kesiapan masyarakat yang sadar wisata. “Penataan dan pengembangan dilakukan secara simultan, baik itu fisik maupun SDM perlu terus digali untuk diangkat dan dipromosikan,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: