Pasar Muslim Global Potensial
MAGELANGEKSPRES.COM, JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta agar ekspor produk halal dapat terus didorong ke negara-negara Islam. Terutama, ke negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). “Ekspor produk halal kita akan didorong tentu dengan memanfaatkan keanggotaan Indonesia di dalam forum organisasi negara Islam OKI,” katanya dalam acara FREKS IAEI di Jakarta, Senin (21/9). Sri Mulyani menyebutkan, ekspor produk halal ke negara OKI pada 2018 telah mencapai USD 45 miliar. Angka ini setara 12,5 persen dari total perdagangan Indonesia yang mencapai USD 369 miliar. Meski demikian, Sri Mulyani menuturkan Indonesia juga dapat meningkatkan ekspor produk halal ke negara yang tidak masuk dalam OKI. Pasalnya, populasi penduduk muslim di dunia cukup besar dan permintaan mereka terhadap barang dan jasa terus meningkat. “Kita juga bisa meningkatkan dan memenetrasikan ke negara non-OKI,” ujarnya dikutip dari Antara. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut, total pengeluran penduduk muslim dunia terhadap produk halal ditaksir mencapai USD 2,2 triliun. Nominal sebesar itu merupakan total belanja dari 1,8 miliar orang atau 24 persen dari total penduduk dunia. Pengeluaran 1,8 miliar orang muslim di dunia itu meliputi seluruh bidang. Mulai dari makanan, obat-obatan, lifestyle, dan berbagai hal lain yang dipengaruhi oleh kebutuhan serta etika nilai ajaran Islam. “Pengeluaran ini juga memiliki pertumbuhan yang cukup besar sebesar 5,2 persen,” katanya. Sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Sri Mulyani yakin produk halal Indonesia memiliki pangsa pasar internasional yang besar. “Dengan pertumbuhan yang pesat tersebut maka sebetulnya ekonomi syariah merupakan bagian penting di dalam ekonomi global,” katanya. Ia pun berharap pertumbuhan ekspor produk halal Indonesia dapat terus dipertahankan, meski ada penurunan permintaan akibat pandemi Covid-19. “Covid-19 mempengaruhi kinerja ekonomi dari negara-negara di dunia. Ini tantangan yang tidak mudah dan pasti akan mempengaruhi kemampuan dan demand mereka terhadap barang ekspor Indonesia,” katanya. (jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: