Pekerja Seni Buka Siaran Youtube di Tengah Pandemi

Pekerja Seni Buka Siaran Youtube di Tengah Pandemi

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Pemkot Magelang masih mempertimbangkan banyak hal terkait kesiapan menuju era tatanan kehidupan baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19. Di saat seperti itu, sejumlah pekerja seni atau seniman baik yang aktif di dalam maupun luar sanggar sudah mencoba memulai era kehidupan normal yang baru tersebut. Melalui wadah NTN (Njo Thethek Njo), mereka yang aktif berkesenian mulai menunjukkan ekspresi seninya melalui cara baru, yakni siaran langsung di kanal media sosial berbagi video YouTube. Dengan inisiasi Komunitas Pinggir Kali (KPK), para pekerja seni ini menyapa masyarakat sebanyak dua kali dalam sepekan. Hari Rabu dan Sabtu pada pukul 20.00-selesai setiap minggu, mereka tampil di depan kamera yang disalurkan langsung ke saluran YouTube KPK. Dengan dipandu Munir Syalala, masyarakat penggemar kesenian pun bisa menyaksikan aksi mereka secara live laiknya siaran langsung di televisi-televisi. Muhammad Nafi, yang merupakan penggagas acara mengatakan, pandemi Covid-19 menuntut banyak perubahan di semua lini kehidupan. Perubahan yang terjadi dinilai sangat cepat, fundamental, dan mengacak-acak pola tatanan lama serta harus berusaha untuk menciptakan tatanan baru. \"Cakupannya juga sangat luas, merata, dan tidak bisa terelakkan lagi. Apalagi, ketika kita dipaksa untuk menjaga jarak karena pandemi yang terjadi,\" katanya, kemarin. Nafi yang juga menjadi Koordinator KPK itu menuturkan, mulai dari dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial kemasyarakatan, hingga pendidikan adalah hal-hal yang bersifat rentan terjadinya konflik akibat pandemi. Baik konflik secara individu ataupun yang bersifat sosial kemasyarakatan yang lebih luas. Sisi lain, rutinitas kemacetan lalu lintas di kota-kota besar, kemudahan transportasi online, kemudahan bertransaksi online, kemudahan akses sumber daya informasi online, e-commerce, dan kehadiran smartphone yang dapat digunakan untuk kegiatan online lainnya sekarang ini sudah dianggap hal biasa saja dan sudah dihadapi setiap hari. \"Kita dipaksa keadaan tersebut untuk menerima dan menghadapinya. Kehadiran fenomena ini mau tidak mau juga bersinggungan dan berdampak dalam kehidupan dan aktivitas dalam dunia pendidikan. Terutama pendidikan di lingkup aktivitas komunitas. Banyak sanggar, kelompok masyarakat, dan komunitas terdampak wabah Covid-19 ini. Ini sangat membutuhkan sikap baru dalam menghadapinya,\" kata guru di SMK Yudya Karya Magelang itu. Dengan semua gejala ini, Nafi beserta kawan-kawan seniman menggagas adanya NTN yang berarti \"Ayo Nongkrong\". Ini diklaim menjadi salah satu wahana bagi komunitas untuk tetap berkreasi. Para seniman tetap bisa berkreasi walaupun dalam suasana keterbatasan. Baca juga Tak Pakai Masker, Seratusan Pengguna Jalan di Purworejo Disanksi \"Keterbatasan hanya masalah saluran atau media, selebihnya mereka justru makin kreatif dengan apa yang menjadi ide dan gagasannya,\" paparnya. Nafi menyebutkan, NTN pertama tayang pada Rabu, 20 Mei 2020 lalu tepat di momen Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). \"Dalam acara NTN ini kami juga mempertemukan antara komunitas-komunitas dan para calon donatur, sponshorship atau pendana kegiatan. Kerja sama saling menguntungkan dan didukung kolaborasi dengan semua pihak,\" terangnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: