Pelaku UMKM di Purworejo Dipacu Tumbuh dan Perluas Jaringan Pemasaran
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Di Kabupaten Purworejo, keberadaannya dipacu untuk tumbuh dan memperluas jaringan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi seiring pesatnya laju era digital. Plt Kepala, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Kabupaten Purworejo, Drs Boedi Hardjono, saat dikonfirmasi melalui Kabid UMKM Drs Sugiyono MM, menyebut UMKM yang tersebar di 16 kecamatan se-Kabupaten Purworejo saat ini mencapai sekitar 25.802. Jumlah itu terdiri atas 24.805 unit usaha Mikro dan 997 unit UKM. Adapun UMKM terbina sampai dengan tahun 2018 mencapai sekitar 7.173 dari data awal 22.330. “Data itu terus bergerak, kami terus melakukan pendataan,” sebutnya saat dikonfirmasi di kantornya, akhir peka kemarin. Baca Juga Keluarga Korban Kecewa, Pembunuh Bos Tembakau Temanggung Divonis 20 Tahun, Menurutnya, pertumbuhan UMKM di Kabupaten Purworejo sangat pesat. Pemkab melalui bebagai upaya terus melakukan pembinaan dan pendampingan agar mengakselerasi mereka naik kelas. Beberapa di antaranya yakni melalui pelatihan, mulai dari pengurusan izin usaha, pengolahan produk, pengemasan, hingga pemasaran. Sebagian pelaku UMKM yang tercatat mendapatkan pelatihan bahkan kini mulai merambah toko modern, bandara, dan pemasaran nasional. Pihaknya juga terus mendorong munculnya wirausahawan baru. Dalam hal ini, pelatihan wirausaha penting diberikan kepada generasi muda sejak usia dini. “Pelatihan pemasaran dalam beberapa tahun ini difokuskan pemasaran secara online. Kita memang terus mendorong mereka go digital. Banyak yang sudah melakukan, tapi banyak juga yang bertahan dengan cara-cara konvensional, khususnya yang sudah sepuh,” jelasnya. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Purworejo, Gathot Suprapto SH, saat dikonfirmasi di lokasi Romansa Purworejo Expo 2019 mengakui pesatnya perkembangan UMKM atau industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Purworejo. Sebagian telah mampu beradaptasi dengan teknologi, tetapi masih banyak pula yang mengandalkan cara tradisional. Karena itu, sosialisasi digencarkan kepada mereka untuk meningkatkan kualitas produk serta jangkauan pemasaran. “Kita sudah masuk era revolusi industri 4.0 sehingga sistem sangat diperlukan. Kami terus mendorong agar UMKM atau IKM ini go digital,” katanya. Untuk mendukung kemudahan teknologi, Dinperinaker telah menyiapkan aplikasi marketplace online bernama “Si-EPI”. Sistem Informasi Edukasi dan Promosi IKM itu akan menjadi pemacu baru bagi pelaku IKM dalam mengakselerasi perkembangannya. “Di dalamnya menyajikan data, informasi, edukasi dan sarana promosi bagi IKM di Kabupaten Purworejo. Sekarang masih dalam pendataan dan pengembangan, baru ada sekitar 10, tidak lama lagi kita luncurkan,” ungkapnya. Sementara itu, sektor industry kreatif dan UMKM juga menjadi perhatian khusus Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dr Sugeng, saat menjadi Keynote Speaker Forum Bisnis di Romansa Purworejo Expo. Menurutnya, penumbuhan sektor UMKM penting dilakukan mengingat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, Indonesia secara nasional perlu mencari sumber ekonomi baru untuk menopang sumber ekonomi primer. “Selama ini BI juga turut melakukan pemetaan pengembangan UMKM. Bagaimana agar bisa mengembangkan produknya, pembiayaannya, sampai distribusinya. Di Purworejo ini bagus karena karena sektor-sektor UMKM digerakkan,” tandasnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: