Pembuatan Badan Jalan Dua Desa Gunakan Tiga Alat Berat
![Pembuatan Badan Jalan Dua Desa Gunakan Tiga Alat Berat](https://magelangekspres.disway.id/upload/2021/01/3-Alat-Berat2.jpg)
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Pembuatan badan jalan penghubung antara Desa Gemblengan dan Desa Lengkong, Kecamatan Garung kerahkan tiga alat berat sekaligus. Hal tersebut lantaran kondisi medan yang berat dan cuaca yang tidak mendukung. “TMMD Reguler ke 110 Kodim 0707 Wonosobo direncanakan dimulai bulan Maret 2021, di Desa Gemblengan Garung, tapi pembuatan badan jalan sudah dimulai saat ini, menggunakan alat berat karena kondisinya yang cukup susah,” ungkap Kades Gemblengan Sutrimo, kemarin Menurutnya, meski sudah menggunakan alat berat, tapi partisipasi masyarakat dalam pembuatan jalan penghubung itu tetap dilakukan. Penggunaan alat berat karena jika hanya menggunakan tenaga manusia maka ditakutkan saat pelaksanaan TMMD badan jalan belum siap. “Cuaca saat ini sering turun hujan dan volume cukup banyak. Sedangkan waktu sudah mepet, maka kita kerahkan alat berat,” tandasnya. Keputusan menggunakan alat berat setelah dikoordinasikan dengan perangkat desa dan masyarakat. Kerja bakti atau gotong royong masyarakat serta anggota TNI tetap dilakukan dengan back up menggunakan alat berat. Sebelum pelaksanaan nanti sudah selesai, tinggal droping material bisa terlaksana. Kades Gemblengan menarget pembuatan badan jalan dengan menggunakan alat berat dan dibantu anggota TNI dan masyarakat diharapkan dalam waktu 15 hari selesai. Itu tergantung dengan cuaca, semoga cuaca dalam beberapa hari ini hujan turunnya tidak terlalu siang sehingga dalam pengerjaannya bisa maksimal. Peltu Timan Bakti TNI didampingi Babinsa Gembelengan Koptu Arif dan Kadus Kasiman Tuyasin saat meninjau pembuatan badan jalan menyampaikan karena cuaca tidak menentu yaitu sering turun hujan di siang hari maka diharapkan jika cuaca mendukung maka dimaksimalkan seoptimal mungkin. Sehingga dari waktu yang ditargetkan tidak melenceng jauh. “Pelaksanaan perlu diperhatikan faktor keamanan mengingat lokasi cukup ekstrim yaitu ada lembah sedalam 50 meter. Itu cukup berbahaya ditambah lagi hujan sering turun dengan tiba – tiba. Untuk itu kepada masyarakat dan operator alat berat agar benar – benar diperhatikan faktor keamanan tersebut,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: