Pemkab Bakal Bangun Jembatan Darurat
Untuk Membangun Ulang Butuh Rp1.2 Miliar MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Pasca ambruknya jembatan sungai Sekrinjing yang menghubungkan Desa Donorojo dengan Desa Tretep Kecamatan Tretep, Pemerintah Kabupaten Temanggung berjanji akan segera membangun jembatan sementara. “Tidak bisa dilalui apapun, jadi untuk sementara ini warga harus menempuh jalan yang lebih jauh,” kata Bupati Temanggung M Al Khadziq, kemarin. Ia mengatakan, untuk sementara pihaknya akan segera membangun jembatan darurat untuk bisa meringankan beban masyarakat meskipun hanya sementara. Selain membangun jembatan darurat, pihaknya berkomitmen segera melakukan pembangunan ulang jembatan pada akhir Mei atau awal Juni 2019 mendatang. Pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, guna mengalokasikan anggaran untuk pembangunan kembali jembatan tersebut. \"Sudah ada anggaran untuk bisa membangun lagi jembatan pada awal Juni,\" terangnya. Pihaknya mengkalkulasikan, jika jembatan itu harus dibangun ulang, maka membutuhkan anggaran sekitar Rp1,2 miliar. Sementara saat tahun ini, pemkab baru bisa menyediakan anggaran sebesar Rp600 juta melalui dana revisi dipa dari kegiatan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP). “Nantinya pembangunan dilakukan dua tahap, tahun ini setengahnya dulu untuk pembangunan struktur bangunan,” terangnya. Setelah kontruksi selesai dibangun, pihaknya bakal berupaya menganggarkan setengahnya kembali untuk membangun piranti lain jembatan agar bisa kembali dimanfaatkan secara normal oleh masyarakat. “Sebetulnya untuk pembangunan jembatan itu sudah dialokasikan tahun depan, bahkan sudah ada DED-nya, tapi kalau nunggu tahun depan kasihan masyarakat. Karena pemerintah sudah melihat jembatan perlu pembaharuan,” tutur dia. Lebih lanjut, agar masyarakat tidak semakin terisolasi, karena Desa Donorojo berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal, pihaknya membangun jembatan sementara. Pihaknya berharap akses transportasi masyartakat dari kedua desa, yakni Desa Donorojo dengan Desa Tretep di Kecamatan Tretep, bisa tetap lancar. Karena jalan tersebut merupakan akses utama yang digunakan warga masyarakat. Sebagai komitmen pemerintah daerah melakukan respons cepat persoalan warganya, pembuatan jembatan sasak kayu segera dilakukan Rabu (10/4) kemarin. “Minimal dengan jembatan darurat itu, pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki atau ternak bisa melintas, sehingga tidak perlu memutar terlalu jauh. Kalau idealnya hanya perjalanan 1,5 kilometer, saat ini bisa mencapai 4 kilometer dengan jalan rusak,” ujarnya. Sebelumnya PLt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung Gito Walngadi mengatakan, warga yang berada di lereng Gunung Prau ini masih cukup beruntung. Meskipun harus memutar lebih dari empat kilometer masih bisa berkativitas keluar desa. Dikatakan, ambruknya jembatan tersebut, karena pondasi dari jembatan terkikis oleh derasnya banjir yang terjadi pada Senin (8/4) lalu. “Selama kurang lebih tiga bulan terakhir ini kan sering turun hujan, apalagi selama dua pekan terakhir ini, intensitas hujan sangat tinggi,” katanya. Dengan demikian lanjut Gito, aliran banjir di Desa tersebut menjadi sangat besar, bahkan sudah melebihi kapasitas dari sungai sekrinjing. Sehingga pondasi jembatan tersebut terkikis hingga sampai ke bagian tengah. “Jembatan mengalami ambrol setelah wilayah Kecamatan Tretep diguyur hujan deras seharian. Sejumlah wilayah di Temanggung pada Senin memang diguyur hujan deras. Hal itu menyebabkan terjadinya sungai banjir dan di Kecamatan Tretep banjir menyebabkan jembatan ambrol,” ungkapnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: