Pemkab Khawatir Petani Kapok Tanam Tembakau

Pemkab Khawatir Petani Kapok Tanam Tembakau

TEMANGGUNG - Lantaran harga tembakau tidak seperti yang diharapkan petani, Pemerintah Kabupaten Temanggung khawatir ke depan petani enggan membudidayakan tembakau lagi. Padahal tembakau sendiri menjadi salah satu identitas yang sudah mengangkat nama Temanggung hingga tingkat internasional. Kekhawatiran itu disampaikan Bupati Temanggung M Al Khadziq. Menurutnya dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, nilai jual tembakau tidak seperti harapan petani. Bahkan tidak sedikit petani yang tidak mendapatkan hasil dari tanaman tembakau. \"Salah satu masalah yang dihadapi petani tembakau di Temanggung beberapa tahun terakhir, mereka tidak bisa menikmati hasil pertanian tembakau secara maksimal, karena harga tembakau di tingkat petani tak menggembirakan,\" kata Bupati. Menurut Bupati, permasalahan tembakau sebenarnya bukan hanya menjadi masalah bagi petani saja, melainkan menjadi permasalaham bersama yang harus ada jalan keluarnya. \"Jika nasib petani tidak dipikirkan dan akhirnya tidak menanam tembakau, maka akan jadi pukulan pada dunia industri karena bahan baku rokok kretek akan kesulitan,\" katanya. Oleh karena itu, permasalahan hari ini harus diselesaikam dengan jalan keluar yang saling menguntungkan, baik pada petani, pedagang maupun pabrikan. Sehingga ke depan semangat petani dalam membididayakan tembakau terus meningkat. Ia menuturkan, perjuangan petani tembakau tidaklah mudah. Sejak mulai tanam hingga panen raya membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan. Jika saat yang dinanti panen raya tiba dan harga tembakau tidak sesuai dengan harapan maka petani dipastikan mengalami kerugian. \"Marilah membangun dunia pertembakauan ini secara sportif, bersih, dan jujur. Sekarang mulailah menghindari pedagang-pedagang yang tidak jujur, pedagang yang membeli harga tinggi, tetapi tidak dibayar atau dibayar hanya separoh,\" ujarnya. Jika kondisi sudah demikian, petani tentu akan merasa selalu rugi. Jika selalu merasa dirugikan, tentu saja bisa memunculkan tindakan-tindakan tidak jujur juga. Tembakau Temanggung menjadi dioplos atau dicampur-campur, hingga akhirnya banyak hasil tembakau tidak terbeli karena pabrikan tak mau menerima. Jika kondisi itu selalu terjadi, dikhawatirkan ke depan petani semakin tak minat menanam tembakau. Dia menuturkan sejak awal Pemerintah Kabupaten Temanggung mengajak semua mayarakat untuk kembali kepada kejayaan tembakau Temanggung seperti di masa-masa yang lalu. Kejayaan tembakau ini penting mengingat akhir-akhir ini bukan hanya masalah kesejahteraan petani saja, tetapi juga kualitas tembakau Temanggung juga menurun, karena banyak yang mencampur dengan tembakau dari luar daerah. Pemkab Temanggung mengaku mempunyai kepentingan untuk mempertahankan kualitas tembakau Temanggung. Dari itu pihaknya meminta petani untuk konsisten menjaga kualitas tembakau Temanggung, pedagang dan industri juga konsisten untuk mengutamakan tembakau Temanggung dan membelinya dengan harga yang pantas. \"Mari kita hindari mancampur tembakau Temanggung dengan tembakau luar daerah,\" pintanya. Pihaknya meminta para petani bisa memulai tata usaha tembakau agar berusaha sportif, tidak mencampur-campur sehingga tembakau Temanggung bisa kembali berjaya. Tembakau bukan hanya masalah bertani atau berbisnis tembakau, namun juga menjadi tolak ukur harga diri masyarakat Temanggung. Terbukti sekitar 1.800 warga Temanggung tahun ini berangkat haji, terbanyak se Jawa Tengah. \"Tembakau harus dipertahankan, namun semua yang berkepentingan dengan tembakau bisa saling mendukung. Sehingga tidak ada petani yang merasa dirugikan,\" katanya. (set)   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: