Pemudik Zona Merah Dilarang Masuk Temanggung, Warga Tutup Jalan

Pemudik Zona Merah Dilarang Masuk Temanggung, Warga Tutup Jalan

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Sejumlah pemudik mulai berdatangan memasuki wilayah Temanggung. Guna mengantisipasi risiko penyebaran Covid-19, warga melakukan pengawasan lebih ketat pada pemudik, pendatang dan tamu yang berkunjung.Pengawasan antara lain dilakukan warga Desa Lungge dan Kelurahan Madureso di Kecamatan Temanggung. Seperti diungkapkan Kuswandi (35), salah seorang warga Desa Lungge atas sepengetahuannya sudah ada lima orang pemudik yang pulang kampung. Dari lima orang itu, dua orang diantaranya pulang pada Senin (30/3) Malam, dan tiga orang lainnya pulang sekitar pekan lalu. \"Sudah lima orang yang pulang. Kalau kemarin malam ada dua orang. Satu orang dari mereka kembali dari berlayar ke Eropa dan satu orang lagi pulang dari Jakarta,\"ujar Kuswandi. Para pemudik yang baru datang, katanya sudah lapor ke kantor desa. Saat ini mereka tengah menjalani karantina di rumah dan keluarganya masing-masing. Hal ini untuk menghindarkan warga Lungge dari terpapar Covid-19. \"Mereka yang mudik sedang dikarantina di rumah masing-masing. Sudah lapor ke kelurahan juga,\"katanya. Baca Juga Jembatan Ambrol, Jalur Temanggung-Wonosobo Ditutup Adapun penutupan dua akses jalan ke Desa Lungge, diungkapkan Kuswanto, sudah dilakukan sejak Minggu (29/3) lalu. Di lokasi itu, warga memasang pembatas berupa plang dari bambu dan memasang tulisan \\\'TUTUP\\\'. Kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa masuk ke jalan yang ditutup, sehingga harus melalui satu pintu yakni di jalan yang ada di samping pondok pesantren (ponpes). Di satu-satunya jalan masuk itu, warga dan kendaraan yang masuk harus melalui penyemprotan disinfektan. \"Yang jalan kaki, warga sini bisa masuk, tapi harus melompati pembatas. Kalau yang bawa kendaraan masuk lewat jalan di sebelah pondok pesantren. Hanya ada satu pintu lewat jalan itu untuk keluar dan masuk,\"katanya. Warga Kampung Projo, Kelurahan Madureso juga melakukan hal yang sama. Mereka memasang pembatas terbuat dari bambu dan satu bilik berukuran sekitar satu meter untuk lewat sepeda motor. Dari lokasi itu, warga menyemprotkan disinfektan pada orang dan kendaraan yang masuk kampung. Upaya antisipasi penyebaran Covid-19 ini dimotori oleh karang taruna desa. Yudi, wakil dari Karang Taruna Kampung Projo mengatakan, pihaknya meracik disinfektan untuk disemprotkan pada orang dan kendaraan yang masuk. Disinfektan dari campuran pembersih lantai, pemutih pakaian dengan air disemprotkan pada kendaraan. Disinfektan yang terbuat dari kaporit dan air disemprotkan pada orang. \"Kami dari karang taruna berjaga di pintu masuk desa selama 24 jam. Anggota kami dibagi dalam tiga shift, dan tiap shift terdiri dari empat orang,\"kata Yudi. Pihak desa, katanya, juga membatasi kunjungan tamu hanya sampai pukul 24.00 wib. Juga hanya pendatang dan pengunjung yang berasal dari zona hijau Covid-19 saja yang boleh masuk kampung. Mereka yang datang dari zona merah tidak diperbolehkan masuk kampung sebelum diperiksa di Pos Covid-19 yang ada di area SPBU Madureso. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: