Penanganan Covid Harus Dievaluasi, 59 Negara Tolak WNI

Penanganan Covid Harus Dievaluasi, 59 Negara Tolak WNI

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Penanganan covid 19 di Indonesia harus dievaluasi. Hal itu sebagai dampak penutupan akses 59 negara bagi warga negara Indonesia. Negara tertentu tidak mau kemasukan orang yang berpotensi membawa virus. \"Harus menjadi evaluasi kita bahwa 59 negara itu menutup diri, bisa jadi dalam anggapan mereka, kita dianggap tidak terlalu canggih dalam mengelola dan mengatasi covid 19,\" kata Anggota DPR RI H Abdul Kadir Karding SPi. Hal itu disampaikan disela-sela peletakkan batu pertama pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas LP Ma\\\'arif NU Kabupaten Magelang di kompleks Kantor PCNU Kabupaten Magelang, Sabtu (19/9/2020). Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai langkah antisipasi dampak penolakan tersebut. Salah satunya melalui diplomasi luar negeri. \"Kita harus menyampaikan kepada mereka, negara Indonesia sudah maksimum bekerja dengan segala cara. Baik dari pusat sampai daerah. Hal tersebut harus didiplomasikan. Selain itu diplomasi harus jelas dan bagus bahwa kita sudah melaksanakan. Memang karena penduduk kita banyak dan wilayahnya luas dengan segala macam kultur dan keterbatasan untuk rapid dan swab di desa, itu juga tidak gampang,\" ungkapnya. Menurut Karding penanganan covid di Indonesia bisa dilihat per daerah. Dirinya mengamati dibeberapa daerah di Jateng ada yang menggunakan partisipasi masyarakat, misalnya RT dilibatkan dalam menjaga kampung. Hal itu bisa diadopsi di tempat lain. \"Selain itu masyarakat supaya tumbuh kesadaran untuk memperbaiki kesehatannya dan mengikuti protokol kesehatan. Kita harus perbaiki manajemen penanganan covid didalam negeri dengan sinergi semua pihak,\" ungkap Karding. Adapun anggaran untuk pembangunan tersebur Rp 500 juta dari APBN. Dana ini merupakan dana aspires. Pembangunan selama 120 hari, mulai 16 September 2020 hingga 17 Januari 2021. Baca juga Operasi Prokes Malam Minggu, Tim Gabungan Wonosobo Temukan Miras Ketua PCNU Kabupaten Magelang, KH Achmad Izzudin Lc. M.Si, mengatakan, pembangunan BLK Komunitas tersebut, merupakan embrio Aswaja Training Center, yang merupakan pusat keilmuan bagi seluruh warga NU Kabupaten Magelang. \"Lembaga pendidikan yang kami kelola, tingkat pendidikan SD tiga sekolah, MI 209 sekolah, MTs 47 sekolah, SMP 14 sekolah SLTA 20 sekolah, dan SLB satu sekolah, total 314, dan merupakan warga NU di Magelang terbesar di Jawa Tengah. Dengan 36437 siswa, dan ribuan tenaga pendidik. Hal tersebut akan lebih maksimal dengan adanya Gedung Latihan Kerja (BLK) Komunitas LP Ma\\\'arif Kabupaten Magelang ini,\" ucap KH Achmad Izzudin. Adapun tujuan pembangunan Gedung Balai Latihan Kerja diantaranya untuk meningkatkan potensi ekonomi pasar lokal, akses peluang kerja, persiapkan tenaga kompeten, berikan bekal dan mental produktif, serta jembangkan tingkatkan sumber daya manusia. Dalam kesempatan tersebut, anggota DPR RI Abdul Kadir Karding mengatakan, dengan adanya BLK untuk kejuruan Teknologi Informatika, maka hal itu sangat tepat mengingat kebutuhan tenaga kerja diera digital internet ini berpeluang besar terserap dunia kerja melalui kejuruan teknologi informatika. \"Skill terkait teknologi informasi ini termasuk beluk banyak hadir BLK, dan kedepan dunia kerja akan banyak membutuhkan skill tersebut. Karena hampir semua pekerjaan bersentuhan dengan komputer dan internet. Selain untuk warga NU BLK ini juga diperuntukan untuk masyarakat, karena NU hadir untuk masyarakat,\" ungkap Abdul Kadir Karding, yang turut meletakan batu pertama pada pembangunan Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas LP Ma\\\'arif Kabupaten Magelang.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: