Pengecoran Rabat Terkendala Sulit Dapatkan Air

Pengecoran Rabat Terkendala Sulit Dapatkan Air

KANDANGAN - Pelaksanaan program fisik berupa pengecoran rabat beton di Desa Samiranan Kecamatan Kandangan, pada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahap 3 terkendala persediaan air. Sebab selama musim kemarau 2019 ini, Desa Samiranan menjadi salah satu desa yang mengalami kekurangan air bersih. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan TMMD. “Ya kami akui, untuk program pembangunan fisik betonisasi terhambat ketersediaan air, di sini (Samiranan) air sangat susah, apalagi saat musim kemarau seperti saat ini,” kata Komandan Kodim (dandim) 0706 Temanggung Letkol Inf David Alam, usai acara TMMD Sengkuyung tahap III ke 106 Tahun Anggaran 2019 Desa Samiranan Kecamatan Kandangan, Selasa (2/10). Baca Juga Peringati Hari Batik Nasional, Artos Mall Magelang Gelar Secanting Malam Dandim mengatakan, tidak hanya pembangunan jalan saja, namun semua kegiatan fisik yang membutuhkan air menjadi terganggu. Hanya saja untuk mengatasi gangguan yang cukup fatal ini, pihaknya sudah bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Kami sudah bekerjasama dengan BPBD, semua kebutuhan air untuk pembangunan fisik akan dipenuhi oleh BPBD,” katanya. Di setiap titik pembangunan fisik, Dandim melanjutkan, akan dibangun bak-bak penampungan air, sehingga semua program TMMD, terutama program pembangunan fisik bisa berjalan dengan lancar. Disebutkan, sasaran TMMD berupa fisik dan non fisik, yakni betonisasi jalan sejauh 1,1 km dan gorong-gorong yang ada di sampingnya. Selain itu bedah rumah tidak layak huni sebanyak 4 rumah. Sedangkan Sasaran non fisik berupa pengarahan dari dinas terkait, seperti narkoba, kenakalan remaja, dan tertib berlalu lintas dan sejumlah program lainnya. Menurut Dandim, untuk melaksanakan semua program yang ada di TMMD ini menelan anggaran kurang lebih Rp735 juta. Anggaran tersebut terdiri dari APBD Provinsi Rp235 juta dan APBD Kabupaten Rp500 juta. Namun realitas nanti akan bertambah sebab ada penambahan dari swadaya masyaraat dan dana desa. “Jika dihitung semua akan lebih dari itu, swadaya masyarakat sangat tinggi,” katanya. Selama TMMD berlangsung setidaknya anggota yang akan diterjunkan yakni sebanyak 40-50 orang. Selain itu setiap hari warga dari dua RT di Desa Samiranan ini akan ikut bekerja. Sementara itu pada upacara pembukaan Baca Juga Perkaya Motif Batik, Pengrajin Batik Magelang Palajari batikRelief Candi Borobudur Bupati Temanggung Al Khadziq saat membacakan amanat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam upacara pembukaan, mengatakan Program TMMD inilah bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotong royongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan. Untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran, mewujudkan daulat pangan dan energi, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara baik, memberantas narkoba, memperkuat semangat nasionalisme dan patriotisme, tidak mungkin hanya mengandalkan peran pemerintah saja, TNI/Polri saja, atau pemerintah daerah saja. “Semua mesti keroyokan dan semua mesti bersinergi serta bekerjasama bersama rakyat untuk menyelesaikan persoalan persoalan tersebut,” katanya. Sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta pemerintah pusat dan daerah melalui TMMD seperti inilah menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk memajukan desa, menggali dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai isu/persoalan terkini dengan solusi. “Kita ingin seluruh desa di Jawa Tengah makin maju dan mandiri. Kita ingin kehidupan rakyat Jawa Tengah makin sejahtera. Jalan dan jembatan makin memadai sehingga aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang dari dan ke desa makin lancar,” terangnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: