Pengrajin Sabit di Purworejo Kelimpungan Hadapi Produk Impor
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Para pengrajin alat pertanian berupa sabit dan cangkul lokal berharap pemerintah dapat membantu mengangat kembali sektor kerajinan tersebut. Pasalnya, belakangan ini mereka cukup kelimpungan melakukan pemasaran seiring banyaknya produk impor. Keluhan itu disampaikan para pengrajin kepada Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian Koperasi dan UKM RI, Victoria Simanungkalit, saat gelar pameran UMKM di kawasan Kantor Kecamatan Bruno, Selasa (7/1). Pengrajin sabit dan cangkul asal Desa Suren Kecamatan Kutoarjo, Jiman, menyatakan perlunya Pemerintah turun tangan dan menutup keran impor bagi alat sejenis dari Luar Negeri. Kedatangan barang-barang itu dinilai telah meruntuhkan penjualan produk lokal sejenis. Baca Juga Situs Plandi di Magelang Cukup Menarik Tapi Belum Begitu Populer \"Dulu sebelum ada impor, banyak permintaan, baik cangkul maupun sabit. Tapi sekarang ini sangat sulit menjualnya,\" kata Jiman. Menurut Jiman, permintaan yang ada memang masih berada di Indonesia. Dimana sebagian besar berasal dari luar Jawa dengan berbagai jenis sabit ataupun cangkul. \"Jika dibandingkan sebenarnya, produk kami lebih kuat dan tajam. Tapi memang untuk harganya memang lebih tinggi,\" sebutnya. Tingginya harga itu dikarenakan mutu yang ada memang lebih baik. Selain lebih awet dan tajam, barang yang ada sebenarnya telah teruji karena berasal dari baja khusus. Hal senada disampaikan Kepala Desa Kalisemo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, Sarimo. Dirinya meminta agar Pemerintah memberikan pendampingan sehingga mutu produk yang dihasilkan perajin bisa lebih baik. \"Jumlah produksi di desa kami lumayan besar, dan mampu memenuhi pesanan yang ada,\" kata Sarimo. Menanggapi hal tersebut, Victoria mengungkapkan bahwa pihaknya memang saat ini masih disibukkan dengan impor cangkul dari China. Pihakya sendiri berharap produk lokal dapat berjaya dan diterima konsumen. Baca Juga Puting Beliung di Temanggung Rusak Dua Rumah \"Permasalahan yang ada, produk itu harus memenuhi standar nasional atau SNI. Apakah produk lokal ini sudah memenuhinya,\" ungkap Victoria. Pihaknya berjanji akan menurunkan tim untuk mengkaji mengenai kerajinan sabit dan cangkul di Purworejo. Tim ini akan melihat dan meneliti kandungan baja dari kerajinan yang dibuat oleh perajin. \"Dari kajian itu akan terlihat sebenarnya kandungannya sudah sesuai atau belum. Kalau kurang, kurangnya dimana,\" tandasnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: