Pengungsi Merapi Jalani Rapid Test
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Warga pengungsi Merapi dari Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang telah tiba di tempat penampungan di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid kemarin. Sesampainya di tempat penampungan, mereka langsung menjalani rapid test yang diberikan para tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto mengatakan, dari data yang telah dihimpun, jumlah pengungsi dari Desa Keningar sendiri telah mencapai kurang lebih 200 orang. \"Tadi masih 117 sekarang sudah di atas 200 orang dan nanti akan kita update terus melalui posko,\" ucap Edi di sela memantau proses pengungsian warga di Desa Ngrajek. Saat melakukan proses pengungsian, pihaknya juga melihat ada beberapa warga yang kurang sehat. Karena itu bagi warga yang kurang sehat ini langsung segera dilarikan ke RSUD Merah Putih untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan bagi warga yang sehat, kepada mereka juga harus tetap dilakukan pengecekan kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran covid-19. Edi menghimbau kepada warga lainnya yang berada pada KRB III untuk tetap tenang sambil memantau perkembangan Merapi dari sumber yang terpercaya yakni BPPTKG. Meski demikian, warga juga harus tetap waspada manakala sewaktu-waktu terjadi erupsi. \"Tadi beberapa warga desa lainnya juga bertanya apakah mereka juga perlu mengungsi. Maka saya berikan penjelasan dan menjalin komunikasi dengan mereka agar tidak bingung,\" ungkap Edi. Baca Juga Tak Ada Anggaran Perbaikan Pipa, PDAM Kota Magelang Kesulitan Tekan Angka Kebocoran Sementara, Sekretaris Dinas Kesehatan, Sunaryo menerangkan, sebelumnya pihaknya telah melakukan rapat internal terkait proses pengungsian untuk mengurangi transmisi dampak covid-19 ini warga harus melakukan rapid tes sebelum masuk ke tempat pengungsian. \"Sampai saat ini di KRB III insyallah logistik dari Dinas Kesehatan sudah mencukupi,\" terang, Sunaryo. Sunaryo menambahkan, bagi warga yang hasilnya reaktif pada saat melakukan rapid maka akan langsung dirujuk ke RSUD Merah Putih yang pada saat ini sudah dipersiapkan dengan kapasitas 33-40 tempat tidur. \"Untuk beberapa warga pengungsi yang teridentifikasi reaktif kemarin sudah dilakukan swab, namun kami juga masih menunggu hasilnya karena butuh waktu 2-3 hari,\" pungkas Sunaryo. Untuk diketahui bahwa, pada saat ini warga Desa Keningar di tampung di dua titik, yakni di SD Negeri Ngrajek 1 dan di rumah kepala desa Ngrajek. Sementara Kepala Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Muhammad Rizky Kurniawan berinisiatif menggunakan rumah pribadinya sebagai tempat penampungan bagi warga Desa Keningar, Kecamatan Dukun. Desa Keningar sendiri merupakan sister village (desa bersaudara) dari Desa Ngrajek yang sebelumnya telah memiliki kesepakatan bersama untuk saling membantu dan bergotong royong manakala terjadi bencana erupsi Merapi. \"Kami dari Desa Ngrajek menyiapkan empat lokasi, tapi untuk saat ini kami baru siap dua lokasi dikarenakan jumlah pengungsi kurang lebih hanya 200 orang. Lokasi pertama menggunakan rumah saya sendiri sekaligus sebagai gudang logistik, kemudian yang kedua kami menggunakan Gedung SD Negeri Ngrajek 1,” ucapnya. Menurut Rizky, apabila nantinya terjadi kekurangan tempat maka pihaknya juga telah mempersiapkan gedung sekolah Mi Maarif dan Aula Pondok Pesantren Al Muktakin Ngrajek. \"Kami sudah berkoordinasi sebelumnya dengan kepala sekolah masing-masing dan beliau dengan senang hati akan membantu,\" terangnya. Sebagai persiapan logistik, Rizky menjelaskan sebagian besar sudah datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang. Sementara sebagian lagi dari Desa Keningar sendiri dan Desa Ngrajek seperti peralatan masak, watertoren, dan penerangan. Dirinya mengatakan, hingga saat ini belum ada anggaran kas desa Ngrajek yang khusus digunakan pengungsian tersebut karena sifatnya sangat mendadak. \"Jadi dana yang kemarin untuk OPRB terus terang saja tersita untuk penanganan Covid-19 dan BLT. Cuma ada dari swadaya masyarakat. Tetapi tidak menutup kemungkinan kedepan kita bisa menggunakan kas desa sambil melihat kondisi lebih lanjut\" papar Rizky. Guna mencegah penyebaran virus covid-19, maka harus disiplin dalam 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan. (cha) #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
