Penjualan Turun hingga 70 Persen, Toko Oleh-oleh di Wonosobo Masih Optimis

Penjualan Turun hingga 70 Persen, Toko Oleh-oleh di Wonosobo Masih Optimis

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Imbas dari larangan mudik hingga aktifitas ekonomi masyarakat juga sangat dirasakan para pengusaha oleh-oleh di jalan utama Wonosobo. Mengingat sektor pariwisata lumpuh lebih dari dua bulan terakhir. Menurut Nur Hidayati, salah satu pengelola toko oleh-oleh di jalan raya Kertek, sejak akhir Maret, penurunan pembeli sudah mulai terasa. Beberapa produk yang sangat  sulit dijual ialah produk olahan manisan seperti Carica maupun Kemar atau terong belanda. “Selain carica, yang sudah tidak ada pembeli seperti keripik hingga opak. kalau sebelum ini kadang tiap minggu kami pasok baru, tapi sampai hari ini kami tetap buka untuk melayani pelanggan lokal yang sering mengirim ke keluarganya di luar kota. Maklum banyak yang jelas tidak mudik,” kata Nur, Selasa (12/5). Menurut Nur, efek dari pandemi corona bisa berimbas lebih lama pada usaha tersebut meningat konsumsi makanan oleh-oleh sangat bergantung pada wisata yang urutan di skala prioritasnya paling akhir. Namun untuk beberapa produk seperti teh, kopi, petos, hingga beberapa olahan makanan siap makan masih ada pembeli. “Turun omset sekitar 70 persen dari tahun kemarin. Bahkan biasanya kita tambah pasokan carica, sekarang produsen sudah libur dan banyak yang jual sendiri lewat jasa pengiriman. Yang paling berat kalau sampai Juni masih seperti ini, kemungkinan banyak yang tutup karena modal habis,” katanya. Baca Juga Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Wonosobo Peringkat Dua Jateng Senada, hal serupa juga diungkapkan Hasannudin, pemasok oleh-oleh yang menjembatani antara produsen dengan beberapa toko di kawasan kota. Menurut Hasan, rata-rata pembeli hanya mencari produk prioritas saja seperti aneka makanan yang mudah dikirim ke keluarganya. “Selama ini yang bertahan hanya kirim ke luar kota, seperti yang mengirim makanan khas lebaran ke keluarga di luar kota. Yang wajib biasanya keripik jamur, teh tambi, keripik kentang, dan mungkin carica sedikit. Maklum sekarang produsen sudah mulai membatasi dan yang titip barang sudah berkurang,” kata Hasan. Diakui Hasan, tidak seluruh produk oleh-oleh Wonosobo diproduksi dilokal Kabupaten, namun banyak produk dari luar seperti minuman olahan jamu, keripik maupun roti kering hingga beberapa merk carica yang diolah di kabupaten tetangga. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: