Percepat Penyaluran Bansos Tunai

Percepat Penyaluran Bansos Tunai

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Pemerintah mempercepat pencairan bantuan sosial tunai (BST). Sehingga bantuan tersebut dapat digunakan masyarakat untuk merayakan Idul Fitri 2020. Untuk mempercepat pencairan BST Menteri Sosial Juliari P Batubara memerintahkan kepada Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono untuk segera memperbanyak loket-loket penyaluran. \"Kami langsung menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo agar mempercepat penyaluran BST. Saya sudah menempuh sejumlah langkah baik terkait dengan PT Pos maupun dengan satuan kerja terkait di Kementerian Sosial,\" katanya, di Jakarta Minggu (17/5). Mensos mengatakan selama ini PT Pos sudah melakukan penjangkauan melalui komunitas, namun dinilai masih kurang banyak. Dia pun meminta PT Pos agar bisa lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbanyak tempat penyaluran bisa di kantor desa, di sekolah, di RW atau lokasi yang mudah diakses Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setempat. \"Saya minta titik-titik penyaluran tersebut ditambah dalam waktu secepat mungkin. Saya juga minta penambahan titik penyaluran di komunitas tersebut bisa memastikan BST lebih cepat tersalurkan. Hal ini untuk memperluas jangkauan dan cover layanan,\" tegasnya. Untuk meningkatkan volume penyaluran, dan memberikan kesempatan lebih luas melayani KPM yang menerima BST, Mensos juga memerintahkan PT Pos untuk memperpanjang durasi penyaluran. \"Bisa dimulai dari jam 07.00 sampai dengan selesai/malam setiap hari. Dengan demikian akan semakin banyak masyarakat yang bisa dilayani,\" katanya. Selain itu, Juliari juga memerintahkan kepada Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) untuk terus memonitor dan melaporkan setiap waktu percepatan penyaluran BST. \"Dengan langkah-langkah ini mudah-mudahan penyaluran BST bisa berlangsung cepat dan lancar, dengan mematuhi protokol Kesehatan dalam penyaluran BST. Dengan langkah tersebut sebelum Hari Raya Idul Fitri, BST Tahap I telah selesai disalurkan,\" katanya. Dirjen PFM Kementerian Sosial (Kemensos) Asep Sasa Purnama menegaskan dana BST diharapkan dapat diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk digunakan dalam merayakan Idul Fitri 2020. \"Namun, untuk percepatan penyaluran dana BST itu, tentu harus didukung semua pihak, seperti dari Kantor Pos, Kantor Kelurahan dan Kantor Desa setempat,\" katanya. Dijelaskannya, dengan banyaknya titik pendistribusian akan mengurangi penumpukan KPM di saat pandemi COVID-19. Karena itu, Kemensos minta warga KPM saat mengambil dana BST melaksanakan protokol kesehatan dengan tidak menumpuk atau berkerumun dan semua menggunakan masker. \"Kami banyak berterima kasih kepada aparat TNI dan Polri yang telah membantu pencairan dana BST berjalan lancar. Semua KPM juga dilakukan pemeriksaan suhu tubuh guna mencegah COVID-19,\" jelasnya. Dia tidak ingin kasus yang terjadi di Sumatera Barat terulang. Dikatakannya, saat itu seharusnya yang meenerima BST sebanyak 100 warga KPM. Namun, yang datang 200 hingga 300 warga KPM. \"Sehingga diberikan penjelasan bahwa pencairan dana BST itu secara bergiliran,\" ucapnya. Dengan penjelasan itu, kata dia, mereka menerimanya, sehingga pencairan dana BST kembali berjalan tertib, aman dan lancar. Ia mengatakan, warga KPM penerima dana BST ditargetkan sebanyak sembilan juta se-Indonesia, namun saat ini penyaluran dana tersebut baru sebagian. Mereka penerima dana BST itu dengan nominal Rp600.000 per warga KPM untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. \"Kami berharap bantuan dana BST itu dapat dimanfaatkan oleh warga KPM untuk kesejahteraan,\" katanya. Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta agar penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa dan Bantuan Sosial Tunai (BST) dapat disederhanakan agar masyarakat dapat menerima bantuan lebih cepat. \"Tadi pagi sudah saya perintahkan kepada Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), kepada Menteri Sosial dan juga kepada Menteri Desa untuk mempercepat proses penyaluran BLT Desa maupun Bansos Tunai dengan cara menyederhanakan prosedurnya, memotong prosedurnya,\" katanya di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (16/5). Menurut Jokowi, jumlah bantuan yang disalurkan oleh pemerintah masih di bawah 30 persen dari total bantuan yang harusnya dikucurkan. \"Perlu saya sampaikan bahwa sampai hari ini BLT Desa yang tersalurkan ke masyarakat baru 15 persen, artinya masih ada 85 persen yang belum diterima oleh masyarakat. Kemudian juga untuk Bansos Tunai, BST ini juga baru kurang lebih, informasi yang sata terima, 25 persen yang diterima oleh masyarakat sehingga masih ada 75 persen yang belum diterima,\" katanya. Karena itu, tiga menteri yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Menteri Sosial, Juliari P Batubara, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, telah ditugaskan untuk menyederhanakan prosedurnya. \"Sehingga masyarakat segera menerima bantuan sosial ini baik itu BLT Desa maupun Bansos Tunai,\" katanya. Baik BST dan BLT Desa, menurut Jokowi, punya nilai yang sama dengan masa pemberian bantuan yang juga sama. \"BST, Bansos Tunai sebesar Rp600 ribu yang akan diberikan tiga bulan berturut-turun dan juga BLT Desa sebesar Rp600 ribu yang juga diberikan selama tiga bulan berturut-turut,\" katanya.(gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: