Permintaan Darah Trombosit di Temanggung Tinggi

Permintaan Darah Trombosit di Temanggung Tinggi

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Temanggung di awal tahun 2020, membuat permintaan darah terutama trombosit ke Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Temanggung mengalami peningkatan. Pelaksana Teknis UDD PMI Temanggung, Nurma Zunita mengatakan, sejak awal tahun ini permintaan darah trombosit terus meningkat, sebab banyak pasien yang menderita DBD. Penderita DBD membutuhkan tambahan darah trombosit. \"Sejak Januari kemarin permintaan trombosit cenderung tinggi. Ini tidak seperti biasanya karena sebelum ini kami tidak pernah nyetok trombosit, namun belakangan harus nyetok trombosit minimal dua kantong per hari, hampir setiap hari ada permintaan,\" katanya. Menurut Nurma, sebelumnya UDD PMI Temanggung hanya menyediakan stok darah yang belum diolah dan stok sel darah merah atau darah yang sudah diolah saja. Adapun stok trombosit atau keping darah merah tidak pernah tersedia karena permintaannya tidak tinggi. Trombosit merupakan darah yang harus langsung diolah menjadi keping darah merah begitu didonorkan. Trombosit hanya mampu bertahan paling lama lima hari. \"Tiap musim hujan memang permintaan selalu berkembang wabah DBD. Namun permintaan tahun lalu tidak setinggi tahun ini. Jadi selain ada stok trombosit, kami juga masih meminta tambahan pendonor dari pihak keluarga,\" ujar Nurma. Selama Bulan Januari stok trombosit yang disediakan UDD PMI Temanggung rata-rata dua kantong berisi 50 mili liter trombosit dari semua jenis darah. Adapun permintaan trombosit rata-rata dua kantong per hari karena hanya pasien dengan kondisi demam hingga pendarahan saja yang memerlukan suplai trombosit. Satu pasien pendarahan memerlukan bisa sampai 10 kantong trombosit untuk mencapai kondisi normal. Trombosit tersebut ditransfusikan ke tubuh pasien secara bertahap setidaknya dua kantong per hari. Baca Juga Masalah BKK Pringsurat Bakal Dibawa ke MA Permintaan trombosit darah ke PMI Temanggung sejak awal Januari datang dari RSUD Temanggung, RSK Parakan, dan RS Gunung Sawo. Pernah pula permintaan datang dari Magelang, namun karena ketersediaan trombosit di PMI Temanggung amat terbatas, maka permintaan pun ditolak. \"Kondisi permintaan trombosit darah tinggi berlangsung selama tiga pekan. Sejak awal Februari ini permintaan sudah sedikit berkurang, namun kami masih nyetok trombosit minimal satu kantong per hari karena musim hujan masih berlangsung dan masih ada kemungkinan DBD mewabah lagi,\" ujar Nurma. Adapun stok darah dari pendonor yang dimiliki PMI Temanggung pada Senin (11/2) ada 40 kantong darah golongan A, 60 kantong golongan darah B, 48 kantong golongan darah O dan lima kantong golongan darah AB. Adapun persediaan sel darah merah yang dimiliki saat ini ada lima kantong golongan darah A, empat kantong golongan darah B, tiga kantong golongan darah O, dan satu kantong golongan darah AB. \"Karena sangat minimnya pendonor yang datang langsung ke UDD PMI Temanggung, maka kami melakukan jemput bola, sehingga bisa didapat rata-rata 20 kantong darah per hari,\" beber Nurma. Terpisah Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung, Sri Hartatik menyebutkan, data per 31 Januari lalu jumlah penderita DB sudah mencapai 177 kasus dengan satu kasus meninggal. Dari 177 kasus tersebut terdiri dari 155 kasus DBD dan 22 kasus demam dengue. \"Untuk bulan Februari data penderita DBD belum masuk pada kami tapi yang jelas angka kasus DBD sudah mengalami penurunan. Namun Temanggung saat ini masih berstatus waspada DBD,\" ungkap Sri Hartatik. Ia berharap, kasus DBD semakin hari bisa semakin berkurang, seiring dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. \"Kami terus berusaha menyosialisasikam kepada masyarakat, akan pentingnya hidup sehat dan merawat kebersihan lingkungan,\" ujarmya. (set) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: