Petani Bawang Putih Gagal Mandiri
TEMANGGUNG – Meski sudah dikucur bantuan hingga puluhan miliar rupiah, namun belum juga meningkatkan motivasi petani bawang putih di Temanggung untuk membudidayakan tanaman bawang putih secara mandiri. “Selama tiga tahun terakhir, pemerintah pusat telah mengucurkan anggaran hingga puluhan miliar rupiah ke petani bawang putih, tapi sampai saat ini belum memunculkan petani bawang putih yang gigih, yang mau membudidayakan bawang putih secara mandiri,” kata Muh Taryono, anggota Komisi B DPRD Temanggung, kemarin. Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat ini adalah untuk mengembangkan benih bawang putih di Temanggung. Sehingga kedepan petani tidak harus membeli benih lagi ketika akan mengembangkan dan membudidayakan bawang putih. Tidak hanya itu, bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) itu juga ditujukan untuk swasembada bawang putih, dengan harapan di masa yang akan datang tidak perlu lagi melakukan impor dari luar negeri. Namun demikian, upaya tersebut belum mendapatkan sambutan yang positif dari petani, sebagian besar mereka yang membudidayakan bawang putih masih mengandalkan bantuan dari pemerintah. Pemberdayaan petani agar mampu mandiri tanpa mengandalkan bantuan dari pemerintah belum bisa berjalan mulus. Pasca panen menjadi pengalaman yang harus diterapkan dan dikembangkan oleh setiap petani. “Tujuan dari pemberian bantuan belum berjalan sesuai rencana, meskipun sudah ada beberapa petani yang mencoba secara mandiri membudidayakan bawang putih,” katanya. Oleh karena itu pihaknya meminta agar dinas terkait benar-benar selektif dalam memilih calon penerima bantuan, sehingga kedepan kejadian seperti ini tidak terulang lagi. “Harus lebih selektif lagi, pilih petani yang tergabung dalam kelompok tani yang benar-benar ada niatan untuk terus mengembangkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah,” pesannya. Selain itu lanjutnya, dinas terkait juga harus terus melakukan pendampingan dan pengawasan intensif, sehingga bantuan yang diberikan pemerintah kepada petani benar-benar diterapkan sesuai dengan tujuan. Pihaknya juga meminta agar pemerintah melakukan pengawasan di bidang tata ruang, sebab selama ini pengawasannya masih sangat rendah, pelanggaran-pelanggaran terhadap tata ruang cenderung dibiarkan tanpa ada tindakan sama sekali. Sementara itu, terpisah Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung Sigit Setyobudi mengatakan luasan tanaman bawang putih di Temanggung terus meningkat. Pada 2016 seluas 350 hektar, 2017 meningkat menjadi 1.170 hektar, dan pada 2018 ditarget mencapai 1.930 hektar. Lahan tanaman bawang putih 2018 nantinya hampir di semua kecamatan di Temanggung, antara lain Kledung, Tretep, Bejen, Gemawang, Parakan, Selopampang dan Ngadirejo. Ia menuturkan selama ini 95 persen kebutuhan bawang putih di Indonesia masih impor dan pemerintah menargetkan pada 2022 dapat swasembada bawang putih. “Dengan bantuan benih ini ke depan petani tidak lagi membeli benih bawang putih lagi. Sedangkan hasil panen bawang putih juga diharapkan dijual dalam bentuk benih, bukan bawang putih konsumsi,” tandasnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: