Petani Temanggung Mengeluh Harga Cabai Terpuruk

Petani Temanggung Mengeluh Harga Cabai Terpuruk

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Pasca perayaan Idul Fitri 1441 H, harga cabai di tingkat petani semakin merosot. Bahkan saat ini harga cabai keriting merah hanya laku dijual Rp7.000 per kilogram. Suryani (42), salah satu petani cabai di Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Temanggung menuturkan, sejak sebelum bulan Ramadan lalu, harga cabai sudah mulai turun. Kemungkinan turunnya ini karena beberapa faktor diantaranya permintaan dari pasar yang minim. Menurutnya, menjelang bulan Ramadan lalu harga cabai juga tidak mengalami perubahan. Padahal ditahun-tahun sebelumnya para pengepul sampai berebut untuk mendapatkan cabai. \"Tahun ini memang sangat berbeda, permintaan cabai dipasar menurun, bahkan dalam beberapa waktu banyak pedagang cabai yang memilih tutup,\" katanya. Dikatakan, anjloknya harga cabai dipicu dari menurunnya permintaan pasar akibat pandemi COVID-19. Saat ini harga cabai merah keriting hanya Rp7.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit merah Rp10.000 per kilogram. Menurutnya, harga normal dari cabai keriting merah berkisar diantara Rp17.000 hingga Rp24.000 perkilogram. Sedangkan harga cabai rawit merah berkisar antara Rp20.000 hingga Rp25.000 perkilogram. Adapun harga cabai sret merah antara Rp22.000 hingga Rp27.000 perkilogram. \"Kalau harga saat ini jauh dari harga normal, petani menanggung kerugian yang cukup besar,\" terangnya. Suryani mengungkapkan, biaya tanam cabai cukup mahal, mulai dari benih cabai, pupuk, biaya perawatan hingga biaya panen. Dalam satu tanaman cabai membutuhkan Rp5.000 hingga Rp6.0000 per batang. Baca juga Kabar Gembira, 3 Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Swab Warga Karangwuni Negatif \"Tinggal dikalikan saja, kalau misal tanam 1.000 batang biaya yang dikeluarkan maksimal Rp6 juta,\" sebutnya. Samiyatun (41) petani lainnya menambahkan, selama bulan Ramadan lalu harga cabai sempat mengalami kenaikan harga. Hanya saja kenaikannya tidak berlangsung lama. \"Lumayan bulan puasa kemarin saya menjual cabai laku Rp17.000 per kilogram, tapi hanya berlangsung beberapa saat saja,\" katanya. Namun sejak dua pekan terakhir ini harga cabai justru terus mengalami penurunan. Kondisi ini membuat petani semakin terpuruk. \"Saat ini barang-barang yang dijual dipasar harganya mahal. Sedangkan hasil pertanian tidak kali dijual,\" ujarnya. Menurutnya, kualitas cabai saat ini sangat jauh lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan hama patek yang sering membuat panen cabai gagal juga sedikit. \"Kualitasnya bagus, tapi untuk harganya yang sedang tidak menguntungkan,\" ujarnya. Ia bersama petani lainnya berharap, kondisi ini bisa segera membaik. Sehingga harga hasil pertanian bisa semakin membaik. \"Tidak hanya harga cabai saja yang anjlok, tapi harga hasil pertanian seperti bawang putih, tomat dan yang lainnya juga turun. Semoga saja kondisi semakin membaik dan segera pulih,\"harapnya. (set) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: