Produksi Tas dan Jilbab, 30 Orang Dilatih 200 Jam
MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO – Sebanyak 30 peserta pelatihan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program kursus gratis dengan keterampilan Sulam Pita di PKBM Cemerlang Mojotengah yang dimulai Rabu (31/7). Para peserta yang berasal dari rentang usia akan belajar selama sebulan penuh selama 200 jam untuk memproduksi beberapa produk seperti tas dan jilbab. Menurut pimpinan PKBM, Anna Wardiyati, Program pendidikan kecakapan wira usaha tersebut difasilitasi Disdikpora dengan bantuan dari Kemendikbud RI dan harus berusia 18 hingga 40 tahun. “Sebenarnya jumlah pendaftar mencapai 61 orang tapi memang kelasnya terbatas untuk 30 peserta. Tetapi untuk yang 31 lainnya masih bisa ikuti dengan dibantu dari unit usaha Carica kami. Jenis keahliannya adalah sulam pita dan kami melihat para calon peserta sangat bersemangat dan memang kami dorong kedepannya untuk jadi wirausaha mandiri,” ungkapnya. Para peserta pelatihan diharapkan bisa belajar dengan baik dan bisa memproduksi dalam jumlah banyak. Bahkan untuk Kompetensi di keahlian itu juga memang dibutuhkan bidang yang berbeda-beda yakni mulai dari produksi hingga pemasaran dan manajemen. Produk seperti jilbab dan tas dinilai masih memiliki pasar mayoritas dan dengan dasar perempuan Indonesia sebagian besar masih gunakan hijab. Sehingga dinilai sebagai kebutuhan yang marketable dan jangka waktu pemasaran yang berpeluang besar. “Ini penting karena pendidikan kecakapan adalah landasan kehidupan. Dulu istilahnya pendidikan kecakapan wirausaha. Kewirausahaan bukan hanya ke arah profit tapi juga aspek yang berkaitan dengan kecakapan, juga fungsional, literatif, serta capabilitif,” tuturnya ketika membuka secara resmi pelatihan. Maka menurutnya, pelatihan itu bukan saja untuk melatih hard skill merangkai sulam pita untuk jilbab atau produk tas, tapi soft skill untuk memiliki kesabaran dalam mengolahnya sebagai suatu usaha. Sehingga hasilnya akan tercermin dari totalitas kecakapan seseorang dalam memanfaatkan keahliannya. “Selain membuat produk, tapi kita juga dituntut bagaimana buat penampilan seseorang lebih indah ketika mengenakan ini. Inilah alasannya, karakter kewirausaan butuh lebih ditekankan dari kewirausahaan itu sendiri. Dan yaknilah, di mana kita menolong orang lain di situ tuhan menolong kita,” ungkapnya. Senada, Camat Mojo Tengah, Subandriyo menyebut bahwa kiprah PKBM seperti salah satunya Cemerlang di Mojotengah juga turut mengentaskan pendidikan dasar dari A hingga C. terlebih adanya pelatihan keterampilan itu. “Ini adalah kegiatan yang luar biasa dan ini bentuk kiprah PKBM entaskan pendidikan dari paket A sampai C. harapan kami, semoga peserta bisa memanfaatkan peluang karena keahlian yang dibutuhkan pasti beda semua. Intinya, cari ilmu bisa dimanapun dan dengan ilmu kita bisa semakin sejahtera,” pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: