Puluhan Jamu Gendong Jadi Objek Pelatihan Dosen UNIMMA
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) sengaja dibuat dengan sasaran semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Tidak hanya para pelaku UMKM saja, sejumlah pekerja serabutan pun tak luput dari program PKM. Salah satunya para pedagang jamu gendong di Kabupaten Magelang. Ke-27 penjual jamu itu diberikan pelatihan dan pendampingan oleh dosen UNIMMA di Desa Congkrang, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, belum lama ini. Mereka dilatih membuat jamu yang sehat dan higienis. Tim PKM yang diketuai Apt Imron Wahyu Hidayat SFarm MSc, dosen Farmasi UNIMMA, dengan anggota Apt Tiara Mega Kusuma MSc dan Nugoho Agung Prabowo ST MKom sebagai pendamping kegiatan bidang teknologi pemasaran. Imron mengatakan, pelatihan ini menjadi tindaklanjut dari serangkaian PKM dosen yang lolos hibah pengabdian kepada masyarakat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2019. \"Selain memberi arahan membuat jamu gendong yang baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah kesehatan, mereka juga diminta bergabung dalam satu wadah organisasi bernama Kelompok Belajar Usaha (KBU) Tirta Sari Dusun Demangan, Desa Congkrang, Muntilan, Kabupaten Magelang,\" ujarnya. Baca juga Punya Penyakit Penyerta Hipertensi dan Gula, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Lewat wadah itu, tim PKM juga memberi bantuan hibah peralatan-peralatan pembuatan jamu yang higienis dan alat produksi standard lainnya. Menurut Imron, program pengabdian ini berlangsung selama 6 bulan sejak Mei 2020 dan akan berakhir pada Oktober mendatang. Rangkaian kegiatan meliputi pelatihan, pendampingan, dan monitor evaluasi. \"Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu permasalahan yang ada di KBU Tirta Sari dalam hal pembuatan jamu yang sehat dan higienis. Kemudian, membantu menciptakan strategi pemasaran dan pengelolaan manajemen sederhana agar para penjual jamu dapat meningkatkan hasil produksi maupun pendapatannya,\" paparnya. Arum Sukma Wulan, Ketua KBU Tirta Sari mengatakan keberadaan jamu gendong sebenarnya sudah ada sejak dulu kala dan sudah menjadi bagian dari budaya heritage yang harus dilestarikan dan dipertahankan. Ia pun memberi apresiasi kepada tim PKM UNIMMA yang terus memberikan pelatihan dan pendampingan, terutama kepada pata pelaku usaha jamu gendong agar tetap eksis. \"Kehadiran jamu gendong memberikan kontribusi bagi kesehatan masyarakat di kalangan menengah ke bawah dengan jamu-jamu tradisional yang aman dan organik,\" imbuhnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: