Pungangan Menjadi Desa Lumbung Darah Pertama di Jateng

Pungangan Menjadi Desa Lumbung Darah Pertama di Jateng

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Desa Pungangan Kecamatan Mojotengah di resmikan sebagai Desa Lumbung Darah di Wonosobo. Bahkan status tersebut diklaim sebagai desa lumbung darah pertama di Jawa Tengah. Penyematan sebagai desa tersebut karena terdapat kelompok donor yang beranggotakan 150 orang di satu desa. “Semoga  kelompok donor yang telah berdiri ini, akan banyak membawa kemanfaatan untuk kemanusiaan,  serta menginspirasi desa lain untuk melakukan hal serupa. Mari kita tingkatkan kepedulian dan solidaritas kita bersama, demi Wonosobo berdaya dan sejahtera,” kata Bupati Wonosobo Eko Purnomo saat meresmikan kemarin. Hadir dalam acara itu, Dandim 0707 Wonosobo Letkol C.Zi. Wiwid Wahyu Hidayat , Sekda Wonosobo, Ketua PMI Wonosobo, Forkompimca Mojotengah dan jajaran pemerintahan desa Pungangan. Dalam kesempatan itu juga dilakukanpenutupan TMMD Sekuyung Tahap II Tahun 2020 di Desa Pungangan Kecsmatan Mojotengah. Menurutnya, donor darah memiliki peranan penting untuk membantu kesembuhan bagi pasien, bahkan meurpakan tugas kemanusiaan yang bisa menyelamtkan nyawa pasien yang membutuhkan. Selama ini untuk mendaptakan donor darah tidak mudah, namun dengan adanya kelompok donor di masyarakat, kekhawatiran kekurangan darah di Wonosobo bisa diantisipasi. “Terimakasih dan apresiasi mendalam, atas kepedulian serta solidaritas warga Desa Pungangan, yang telah menginisiasi berdirinya kelompok donor darah ,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Desa Pungangan Supriyono, mengemukakan, kelompok donor darah ini berdiri pada 8 Juli 1990 atas inisiatif kelompok pengajian dengan peserta awal 7 orang. Dilatarbelakangi karena ada salah seorang warga yang sakit saat itu, dan butuh bantuan tambah darah. Kemudian tercetuslah kelompok donor darah di Dusun Kleyang Desa Pungangan tersebut. “Sampai saat ini jumlah anggota kelompok sudah mencapai 150 orang, dan yang aktif 120 orang. Rata-rata usia antara 20 sampai dengan 71 tahun. Mereka sudah mendonorkan darah sampai 40 kali bahkan ada yang sudah sampai 87 kali,” bebernya. Menurutnya, dengan adanya kelompok donor di desanya, warga dan juga pemerintah desa tidak perlu merasa khawatir jika ada warga desa pungangan yang membutuhkan darah, karena selalu ada warga yang siap menyumbang. “Keberadaan kelompok donor ini sangat membantu warga sekaligus memberikan kepastian adanya pendonor yang selalu siap,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: