Ruas Jalan dengan Kondisi Rusak Sedang Hingga Berat di Kabupaten Wonosobo Masih Cukup Tinggi
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM - Total ruas jalan kabupaten, dengan kondisi rusak sedang hingga berat di Kabupaten Wonosobo masih cukup tinggi, mencapai 405,27 km atau 40,56 persen. Kondisi jalan yang rusak masih menjadi keluhan masyarakat dan diharapkan mampu diperbaiki pada tahun 2022 mendatang. “Untuk ruas jalan dengan kondisi baik dan sedang ada 594 kilometer atau 59,44 %. Kemudian yang dalam kondisi rusak ringan hingga berat ada 405,27 kilometer atau 40,56 %,” ungkap Kadin PUPR, Nurudin Ardiyanto, kemarin. Menurutnya, dari hasil survei yang dilakukan oleh DPUPR, total ruas jalan kabupaten sepanjang 999,276. Pada tahun 2022 mendatang pihaknya menargetkan kemantapan jalan di Kabupaten Wonosobo dapat meningkat hingga mencapai 63 %. \"Kebutuhan anggaran untuk ruas tuntas 999,276 KM di Kabupaten Wonosobo mencapai kurang lebih 1 triliun rupiah. Namun, dengan kondisi anggaran per tahun Kabupaten Wonosobo yang hanya berada di kisaran 190 miliar hingga 200 miliar, ruas tuntas akan dapat dicapai dalam waktu sekitar 6 Tahun,” katanya. Dijelaskan pula, hampir semua masyarakat Wonosobo mengharapkan jalan di kabupaten dalam kondisi baik, meskipun diakui bahwa, ada jalan provinsi dan jalan nasional yang kondisinya rusak, komplain atau permintaan perbaikan juga disasarkan kepada pemkab. “Seluruh jalan di Wonosobo tidak hanya menjadi kewenangan pemkab, ya hanya 999 km itu. Sedangkan sisanya ada ada jalan provinsi, ada jalan nasional dan jalan desa, itu bukan kewenangan kami,” ucapnya. Akan tetapi meski bukan kewenangan pemkab, apa yang disampaikan oleh warga terkait kondisi jalan tetap ditampung dan dikoordinasikan dengan pihak terkait. Misalnya jalan provinsi akan diteruskan langsung kepada PU Provinsi Jateng. “Kami akui bahwa yang masuk dalam kanal aduan itu isinya semuanya masalah jalan di Wonosobo,” katanya. Pria yang karib dipanggil Adin itu menambahkan bahwa untuk perbaikan jalan di Wonosobo, pihaknya telah membentuk tim reaksi cepat, sehingga bisa bekerja lebih cepat dalam merespon keluhan masyarakat terkait kondisi jalan. “Belum lama ini ya juragan telur yang melintas di sejumlah kecamatan, mengeluhkan, barang mereka banyak yang pecah karena jalan rusak. Selain itu pada pendidik juga komplain, mengeluhkan tubuh mereka menjadi kerap pegal pegal gegara jalan rusak,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: