Sebelas Kecamatan Rawan Kekeringan

Sebelas Kecamatan Rawan Kekeringan

MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG - Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, setidaknya ada 11 kecamatan yang rawan kekurangan air bersih pada musim kemarau 2019 ini. Plt Kepala BPBD Temanggung Gito Walngadi mengatakan, dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, setidaknya ada 11 kecamatan yang masuk menjadi daerah rawan kekeringan dan rawan kekurangan air bersih. Meski demikian ia menyatakan, tidak semua desa di 11 kecamatan itu rawan kekurangan air bersih, namun hanya ada beberapa desa saja di tiap kecamatannya. \"Ada 11 kecamatan yang masuk dalam pemetakan kekeringan, 50 persen lebih kecamatan yang terancam kekeringan, \" terangnya kemarin. Disebutkan, 11 kecamatan yang menjadi daerah rawan kekeringan diantaranya yakni, Kecamatan Pringsurat, Kaloran,Gemawang, Kandangan, Selopampang, Tembarak, Tlogomulyo, Bulu, Kledung, Jumo dan Kecamatan Tretep. Daerah ini merupakan langganan kekeringan saat setiap musim kemarau tiba. \"Kami memetakan daerah rawan kekeringan ini juga berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar daerah yang mengalami kekeringan ditahun 2018 lalu juga mengalami kekurangan air bersih ditahun-tahun sebelumnya,\" terang Gito. Menurutnya, saat ini memang sudah memasuki musim kemarau. Meskipun kadang masih ada hujan yang turun, namun tidak merata terjadi di seluruh wilayah Temanggung. \"Memang beberapa hari lalu masih ada hujan, tapi hanya terjadi dibeberapa daerah saja, dan intensitas hujan sudah tidak terlalu lama,\" tuturnya. Ia menambahkan,  saat ini meskipun sudah memasuki musim kemarau, mata air di 11 kecamatan tersebut masih normal, sehingga masyarakat belum mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. \"Baru beberapa pekan saja, jadi mata air masih normal. Harapan kami beberapa bulan kedepan ini juga masih normal seperti saat ini,\" harapnya. Ia berharap, dalam bulan Juni ini masih ada hujan, sehingga mata air yang ada disetiap daerah masih bisa normal seperti saat musim penghujan lalu. \"Jika masih ada hujan kemungkinan mata air akan normal dalam waktu yang lama. Selain itu saat ini petani tembakau juga masih membutuhkan hujan,\" tutupnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: