Sejumlah Orangtua Datangi SMK Bansari

Sejumlah Orangtua Datangi SMK Bansari

Protes Anaknya Tidak Diterima MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG - Lantaran anak-anaknya tidak diterima di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bansari, sejumlah orang tua wali dari desa sekitar SMK tersebut mendatangi kampus sekolahan, Jumat (5/7). Mereka menuntut agar anak-anak mereka bisa masuk dan mengenyam pendidikan di SMK dimaksud. Salah satu orang tua wali Samsiyah, warga Putihan Kecamatan Bansari mengatakan, dari informasi yang didapat, bahwa penerimaan siswa baru tahun ini berdasarkan zonasi. Namun pada kenyataanya anaknya yang mendaftar di SMK negeri itu tidak diterima. Padahal tempat tinggalnya hanya berjarak kurang lebih satu kilometer. Bahkan sekolah tersebut dibangun di tanah yang masih masuk dalam administrasi desa tempat tinggal mereka. \"Dari informasi yang saya dapat dari televisi, koran dan media lainnya. Katanya tahun ini bagi anak yang rumahnya paling dekat dengan sekolahan pasti diterima, tapi pada kenyataanya anak saya tidak diterima. Padahal rumah saya paling dekat dengan sekolahan,\" tuturnya. Oleh karena itu dirinya bersama orang tua wali lainnya menuntut agar SMK Negeri 1 Bansari bisa menerima anak-anak yang domisilinya paling dekat dengan sekolahan. \"Setahu kami seperti itu, maka dari itu kami datang ke sekolah untuk meminta kejelasannya,\" tukasnya. Ia mengaku sudah tidak mendaftarkan anaknya kesekolah lain, sebab dengan aturan yang ada saat ini tidak akan diterima di sekolah yang jaraknya jauh dari rumahnya. \"Selain SMK Negeri 1 Bansari ini tidak ada lagi sekolahan lainnya. Kalaupun ada itu di daerah Parakan, Kedu, Ngadirejo dan Candiroto bahkan ke Temanggung. Lokasinya kan semakin jauh jadi takut tidak diterima. Maka hanya daftar di SMK Bansari saja,\" katanya. Ia berharap ada kebijakan dari SMK Bansari, sehingga anak-anak usia sekolah yang tempat tinggalnya dekat dengan sekolahan bisa diterima. \"Harapan kami bisa diterima, selain dekat. Kalau sekarang mau daftar sekolah di mana lagi,\" keluhnya. Sementara itu salah satu guru SMK Negeri 1 Bansari Achmad Arifin menjelaskan, pada penerimaan siswa baru di SMK berbeda dengan SMA yang menggunakan sistem zonasi. \"Kalau di SMK tidak, beda dengan SMA. Ini sesuai dengan arahan dari pemerintah provinsi,\" katanya. Sesuai dengan aturan yang berlaku saat ini, semua calon peserta didik baru yang berasal dari Jawa Tengah bisa mendaftar di SMK Bansari. Dan sistem yang digunakan yakni sistem gugur, siswa yang nilainya lebih rendah dari calon siswa lainnya secara otomatis akan gugur. \"Langsung akan tergeser dengan calon siswa yang lebih tinggi, aplikasi ini yang membuat dari provinsi, bukan dari masing-masing SMK, harapan kami orang tua wali bisa mengerti dan memahami,\" tutupnya. (set) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: