Sekda Wonosobo Bantah Imbau Warga Hindari Pertokoan Seputar Taman Plaza

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Pemkab Wonosobo membantah informasi soal imbauan kepada warga agar menghindari pertokoan di sekitar plasa wonosobo. Itu hanya hoaks belaka. \"Kami tidak pernah keluarkan imbauan agar warga hindari sejumlah pertokoan di sekitar plaza lantaran pemilik dan karyawan positif corona, itu hoaks,\" ungkap Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo, kemarin. Sebelumnya beredarnya informasi sumir, di media sosial perihal imbauan kepada warga masyarakat Wonosobo agar menghindari pertokoan di seputar taman plaza, dengan alasan pemilik toko terpapar covid-19. Melalui surat resmi yang disampaikan ke sejumlah media, Kamis (4/6) malam, Sekda menegaskan pemerintah Kabupaten Wonosobo tidak pernah mengeluarkan surat edaran seperti yang tersebar viral melalui media sosial tersebut. Baca Juga Pasien Corona di Wonosobo yang Sembuh Capai 60 Orang \"Saya tegaskan untuk menanggapi informasi bohong yang terlanjur beredar hari ini via medsos, bahwa Pemkab Wonosobo maupun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tidak pernah merilis atau menayangkan informasi menyangkut nama atau alamat kasus terdampak covid-19,\" tandasnya . Kepada warga masyarakat Wonosobo, Sekda juga mengimbau agar tak terpengaruh berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya alias cenderung menjadi hoaks semata. \"Abaikan saja berita-berita yang tidak jelas sumbernya dan tidak bisa dipercaya, serta tetap waspada dan hati hati saat berada di luar rumah dengan selalu menaati protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, jaga jarak fisik, dan disiplin mencuci tangan menggunakan sabun atau sanitizer,\" tandasnya. Sepanjang hari Kamis (4/6), warga masyarakat, khususnya penggiat media sosial memang dibuat geger dengan pesan berantai yang menyebutkan ada setidaknya 8 toko di seputar taman plaza yang mesti dihindari. Dalam informasi tanpa keterangan jelas perihal sumbernya itu, disebutkan sebagian dari pemilik 8 toko di seputaran plaza sudah positif terinfeksi covid-19. Sementara sebagian lainnya masih proses menunggu hasil rapid test. (gus)

Sumber: