Sella Windi Juara 2 Super League Triathlon Bali
Persiapan hanya Dua Bulan, Berbekal Sepeda Pinjaman Sella Windi, seorang warga Wonosobo menjadi salah satu peserta Super League Triathlon di kategori AG Sprint Tri Individual di Bali untuk usia 25-29 tahun. Ketika hasil dari kompetisi yang melibatkan tiga kemampuan yakni renang, lari, dan bersepeda itu keluar, tidak dinyana Sella ternyata berhasil menempati juara ke-2. ERWIN ABDILLAH, Wonosobo BAHKAN Sella sendiri baru menyadari bahwa dirinya mendapat gelar juara ketika sudah sampai di Wonosobo. Kompetisi internasional yang dihelat di Nusa 2 Bali itu diikuti para peserta dari seluruh Indonesia dan berbagai Negara lain pada 23 hingga 24 maret lalu. “Jadi setelah selesai Triathlon itu saya langsung check-out dari hotel dan pulang karena jadwal penerbangan sudah cukup mepet. Untungnya saya menyimpan kontak nomer dari salah satu peserta yang kebetulan juara satu dan saya ternyata dapat juara dua. Kaget juga karena saya baru pertama ikut kompetisi ini dan menyiapkan untuk bersepeda hanya dalam dua bulan terakhir,” ungkap Sella yang baru menerima medali Finisher ketika ditemui kemarin (8/4). Sella yang lahir di Wonosobo, 11 Juni 1991 itu mengaku tidak menyangka bisa keluar sebagai runner up di kategori wanita. Hal itu mengingat berbagai hal tentang kompetisi Triathlon baru dipelajarinya sekitar awal Januari lalu. Bahkan Sella mengaku motivasinya mengikuti kompetisi tersebut juga untuk mengembalikan vitalitas tubuh. Di kompetisi itu peserta harus menyelesaikan trek sepanjang 750 meter renang, 20 kilometer sepeda, dan 5 kilometer lari. “Sampai akhir 2018 saya sempat obesitas dan dalam waktu sekitar tiga bulan berhasil turun 16 kilo. Sejak SD saya kebetulan atlet renang dan sempat merasa hidup saya tidak sehat dan kena insomnia juga. Sekarang saya juga jadi Vegan dan ternyata bisa lebih fit sekarang. Awalnya juga tidak terpikir ikut triathlon itu,” tutur Sella yang kerap mewakili Wonosobo ke jateng sejak SD hingga SMA itu. Di triathlon tersebut, Sella mengaku tidak punya sepeda dan meminjam sepeda dari sahabatnya di Jogja. Bahkan untuk berlatih sepeda, Sella mengaku juga hanya meminjam sepeda dari teman barunya yang dikenal di jejaring Facebook sejak Januari 2019 lalu. “Selama dua bulan itu saya belajar lewat youtube dan cari info di Google. Bagaimana cara lari bersepeda dan memang dasarnya saya sudah suka lari, tinggal belajar sepeda saja,” tutur Sella yang berhasil mencatatkan waktu 1 jam 29 menit 44 detik itu. Sejak lama, Sella juga mengaku tidak makan nasi atau beras melainkan nasi jagung sehari-hari maupun asupan karbohidrat lain seperti kentang. Bahkan menurutnya kini fitalitas tubuhnya lebih terjaga. Selain itu, Sella juga rutin berlatih renang secara mandiri tanpa pelatih. “Pesan saya buat teman-teman di Wonosobo khususnya di desa, jangan minder dan jangan takut mencoba sesuatu yang baru. Bahkan saya di Bali itu sendiri dari Wonosobo tanpa komunitas. Selain itu harapan saya, agar pemerintah juga lebih memperhatikan para atlet yang mungkin sejak SD sudah berprestasi sehingga prestasi itu tak hanya jadi sekedar medali atau piagam saja,” pungkas perenang yang setia berlatih di kolam renang Mangli itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: