Serbuk Merah Samarkan Ganja 1 Ton, Dana Narkoba Disimpan di KUD

Serbuk Merah Samarkan Ganja 1 Ton, Dana Narkoba Disimpan di KUD

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Narkotika jenis ganja dengan berat 1 ton berhasil diamankan di sebuah pool truk di wilayah Jakarta Timur. Enam tersangka diamankan dalam kasus tersebut. Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari mengatakan pengungkapan dilakukan pihaknya di sebuah pool truk di Cipayung, Bambu Apus, Jakarta Timur, Selasa (18/2) siang. Total seberat 1 ton ganja dari Aceh diamankan. \"Berat bruto barang bukti kurang lebih 1 ton, berat bersih belum dapat dihitung,\" katanya, Selasa (18/2). Dijelaskannya, selain mengamankan ganja pihaknya juga menangkap enam orang tersangka dalam perdagangan gelap narkoba tersebut. Salah satunya pemilik ganja, Jhon Hari alias Bokir (39) yang dibekuk di Narogong, Bogor, Jawa Barat. \"Ganja tersebut dibawa dari Aceh melintasi Medan, Lampung, dan Jakarta dengan truk melalui jalur darat,\" terangnya. Ganja-ganja yang berhasil diamankan itu dikemas dalam 500 paket dan dibungkus dengan plastik. Untuk menghindari penciuman anjing pelacak, paket-paket itu ditaburi serbuk kimia yang baunya sangat menyengat. \"Ganja dikemas dalam plastik dan dikamuflase dengan lapisan serbuk yang berbau tajam untuk menghindari pemeriksaan petugas jika menggunakan anjing pelacak (K9),\" katanya. Dikatanya, BNN belum mengetahui jenis serbuk berwarna kemerahan yang digunakan untuk mengelabuhi petugas itu. Kini serbuk itu telah dibawa ke laboratorium BNN untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam serbuk tersebut. \"Paling tidak kita mengerti apakah bahan ini bisa menghilangkan dan menyamarkan bau-bau yang terkait dengan bahan berbahaya. Khususnya narkotika,\" ujarnya. Berdasarkan pengakuan sementara para pelaku, barang haram tersebut akan dibawa menuju kawasan Parung, Bogor. \"Kemudian didistribusikan ke pemesan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,\" katanya. Di Semarang, BNN Provinsi Jawa Tengah membongkar praktik tindak pidana pencucian uang hasil bisnis narkotika. Caranya dengan menyimpan dana tersebut di rekening sebuah Koperasi Unit Desa (KUD) di Kabupaten Jepara. \"Untuk menyamarkan agar tidak termonitor Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, uang disimpan di KUD,\" kata Kepala BNN Jawa Tengah Brigjen Pol Benny Gunawan. Menuurutnya, TPPU ini diungkap dari jaringan bisnis narkotika yang dikendalikan Muzaidi, terpidana kasus narkotika yang mendekam di Lemabaga Pemasyarakatan Klas I Kedungpane Semarang. Dalam pengungkapan tersebut, petugas juga menetapkan tiga tersangka yang merupakan kerabat Muzaidi. Mereka adalah AM adik Muzaidi, MH adik ipar Muzaidi yang juga suami AM, dan MDAM anak Muzaidi. Ketiganya, menurut Benny, memiliki peran masing-masing dalam jaringan narkoba itu. \"Para tersangka ini merupakan operator dan penampung uang hasil bisnis narkotika Muzaidi,\" katanya. Dalam pengungkapan itu, BNN mengamankan barang bukti uang sekitar Rp1 miliar yang sebelumnya disimpan di KUD dan sejumlah bank, serta sebuah mobil dan dua sepeda motor. Sementara Direktur Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Polisi Mirzal Alwi, menyebut ada belasan negara besar pemasok narkoba ke Indonesia. China, merupakan negara penyuplai terbesar sabu-sabu. \"Selain China, negara pemasok nakorba terbesar lainnya berasal dari Taiwan dan masih terdapat belasan negara lainnya yang melakukan tindak pelanggaran hukum,\" bebernya. Dikatakannya, Singapura juga menjadi penyuplai barang haram tersebut meskipun negara itu bukan sebagai produsen. \"Besarnya permintaan narkoba di Indonesia termasuk jaringan pengederaannya, mengakibatkan tindak pelanggaran hukum ini sulit ditaklukkan,\" jelasnya. Ia menilai, adanya unsur sengaja meregenerisasi pangsa pasar yang dilakukan oleh jaringan, sehingga terkesan jaringan pelaku ingin selalu eksis bisnis haramnya. \"Para jaringan narkoba memanfaatkan 10 persen dari hasil kekuatan penjualan narkoba itu untuk membiayai regenerasi pangsa pasar, hal itu yang menjadikan para pengguna narkoba di Indonesia tidak terputus,\" katanya.(gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: