Setelah Penantian Panjang Selama 3 Tahun, Akhirnya Jembatan Kali Galeh Diresmikan
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Setelah penantian panjang selama tiga tahun lamanya, Jembatan Kali Galeh di Desa Karang Tejo Kecamatan Kedu akhirnya diresmikan. Jembatan Kali Galeh menjadi salah satu akses penghubung di Kecamatan Kedu dengan sejumlah kecamatan lainnya di Temanggung utara ini menelan anggaran hingga Rp12,5 miliar. Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, pembangunan Jembatan Kali Galeh dimulai sejak tahun 2017 lalu. Kemudian pembangunan dilanjutkan pada tahun 2018 dan selesai pada tahun 2019. Terkait dengan anggaran yang digunakan untuk pembangunan jembatan ini, sedianya menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN). Namun lanjutnya, ketika Pemerintah Kabupaten Temanggung kembali mengajukan anggaran untuk pembangunan tersebut, ternyata sudah tidak ada lagi anggaran yang dipergunakan untuk pembangunan jembatan Kali Galeh. “Tahun 2018 itu membangun pondasi, nah ditahun selanjutnya rencananya kerangka jembatan akan dibantu oleh pemerintah pusat. Namun saat diajukan ternyata kerangka jembatan yang dijanjikan oleh pemerintah pusat itu sudah tidak ada lagi,” terang Khadziq. Baca juga Kepala Kejaksaan Negri Temanggung Fransiska Juwariyah Ia mengatakan, jembatan ini akan mendukung pengembangan pariwisata daerah, khususnya Pasar Papringan. Dengan selesainya pembangunan jembatan ini masyarakat dari berbagai kota di Indonesia bisa lebih mudah mengakses ke Pasar Papringan. Selain itu juga diharapkan akan membuka kegiatan ekonomi di sekitar daerah ini. \"Nantinya bukan hanya Pasar Papringan, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi daerah yang lain. Orang mau membuat rumah makan di sekitar sini juga bagus atau membuat destinasi wisata dan sarana hiburan lain juga bagus di daerah ini,\" katanya. Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana mengatakan ada lima warga yang tanahnya dibeli Pemkab Temanggung untuk terealisasinya Jembatan Karangtejo ini. Bentang jembatan ini 60 meter dengan lebar jembatan 7 meter. Pembangunan jembatan ini terutama untuk membuka akses daerah Kedu, Jumo, dan Ngadirejo karena selama ini jika ada kegiatan di daerah Traji kesulitan mengatur arus lalu lintas. Selama ini bus besar selalu kesulitan kalau harus dialihkan ke sini. \"Mulai hari ini lalu lintas tidak akan terkendala jika daerah Traji atau Ngadirejo ditutup karena bisa dialihkan ke sini,\" katanya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: