Sistem Grader Rugikan Negara Rp112 Miliar

Sistem Grader Rugikan Negara Rp112 Miliar

MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Sistem perdangangan atau tata niaga tembakau di salah satu pabrikan rokok kretek di Jawa Tengah saat ini masih mengunakan sistem grader. Sistem ini selain merugikan petani juga sangat rawan terjadinya penyelewengan pajak yang seharusnya masuk ke kas negara. Berdasarkan catatan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung, pada tahun 2017 pajak yang diterima oleh negara dari salah satu pabrikan rokok kretek di Jawa Tengah hanya sebesar Rp1,8 miliar saja. Padahal pada tahun yang sama, salah satu pabrikan rokok kretek dari Jawa Timur membayar pajak sebanyak Rp210 miliar. “Saya mencatat 2017 pemasukan pajak Rp210 miliar dari pabrikan rokok di Jawa timur, sedangkan di tahun yang sama pabrikan rokok dari Jawa Tengah hanya Rp1,8 miliar. Ini tidak ada seperduapuluh dari pabrikan rokok dari Jawa Timur,” demikian diungkapkan Bupati Temanggung Muhammad AL Khadziq, Senin (22/7). Sistem perdagangan yang digunakan oleh salah satu pabrikan rokok di Jawa Tengah masih menggunakan sistem grading, sedangkan pabrikan rokok kretek dari Jawa Timur sudah menggunakan sistem trading. Menurutnya, dengan sistem grading yang digunakan ini sangat merugikan, tidak hanya pada petani namun juga merugikan negara. “Sistem grading sangat merugikan, sistem perdagangannya tidak transparan dan sangat terbuka peluang adanya manipulasi pajak,” terangnya. Oleh karena itu pihaknya mendorong agar semua pabrikan rokok kretek yang melakukan pembelian tembakau di Temanggung menggunakan sistem trader agar lebih transparan dan meminimalisir terjadinya penyimpangan pajak. “Harapan kami pada panen raya tahun ini semua pabrikan sudah menggunakan sistem trader ini,” tukasnya. Dengan sistem trader ini maka akan terjadi kepastian transaksi perdagangan, petani tidak dipermainakan lagi. Sistem trader ini jual belinya lebih sederahana “Tidak seperti sekarang petani tembakau harus diperiksa berulang kali dan ada revisi harga dan lain-lain sangat menyulitkan, petani sangat dipermainkan. Yang dirugikan sangat besar petani,” katanya. Selain itu, sistem grader yang dilakukan sayang sekali pajaknya tidak masuk ke Temanggung melainkan masuk ke kantor pajak di Kudus. Yang masuk ke Temanggung sangat kecil jika dibandingkan dengan angka transaksinya,” ungkapnya. Dikatakan, jika pada tahun ini sistem trader ini digunakan, maka pendapatan negara akan semakin bertambah besar dari pajak. Ia juga mencatat jika merubah dari sistem grader ke sistem trader maka pemasukan negara akan sangat besar kira-kira tambah sekitar Rp112 miliar dalam satu tahun. Dan itu hanya dari satu pabrik rokok kretek saja. Artinya dengan sistem grader ini negara kehilangan potensi pemasukan sekitar Rp112 miliar dalam setahun. “Pemkab mendorong agar pabrikan rokok di Jawa Tengah bisa mengubah sistem perdagangannya, sehingga petani tidak merasa dipersulit dan terus dirugikan,” tandasnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: