Siswa SMK di Bansari Ciptakan Alat Cuci Tangan Otomatis
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Pembatasan pembelajaran selama pandemi Covid-19 ini, ternyata betul-betul dimanfaatkan oleh siswa di SMK Negeri Bansari. Mereka merangkai dan menciptakan alat cuci tangan otomatis untuk mengurangi dan mencegah penularan Covid-19. Seorang siswa SMK Negeri Bansari Dono Aldian mengatakan, ide untuk membuat alat cuci tangan secara otomatis ini muncul, setelah pandemi Covid-19 ini berlangsung. Virus yang menyebabkan penyakit ini akan menular melalui sentuhan tangan. “Dari sini kami berpikir untuk membuat alat cuci tangan (keran otomatis), agar saat akan mencuci tangan tidak harus menyentuh keran air. Sebab kalau menyetuh maka potensi akan terjadinya penularan masih ada,” katanya, Senin (2/11). Menurut Dono, selama ada pembatasan pembelajaran tatap muka ini, dirinya bersama teman dan guru di sekolahnya tetap mencoba berkarya dan belajar melalui sistem daring. Salah satu hasilnya yakni membuat alat cuici otomatis ini. “Kami tidak ingin kehilangan waktu, meskipun pandemi kami tetap harus belajar dan terus belajar,” katanya. Ia mengatakan, karya dari anak-anak SMK Negrri Bansari ini diberi nama Washing Hand Otomatic (WHO), alat tersebut berbasis sensor ultrasonik. “Melalui alat tersebut lebih efektif guna meminimalkan kontak fisik karena para pengguna tidak lagi memutar kran atau menyentuh tombol apa pun saat mengaktifkan kran,” katanya. Baca Juga UMP Jateng Tahun Ini Tidak Naik Dengan alat ini para pengguna yang akan mencuci tangan tidak lagi memutar kran, karena secara otomatis alat tersebut akan mengeluarkan air saat tangan berada di bawah kran dan air akan berhenti ketika tangan dijauhkan dari sensor. “Cara kerja alat tersebut menggunakan sensor ultrasonik, secara otomatis akan membaca jarak tangan, kemudian sensor akan mengirimkan sinyal ke komponen selonoid untuk membuka aliran air,” katanya. Dono berharap, karya ini bisa membantu masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Temanggung, sehingga ke depan pandemi ini bisa segera berakhir. Sementara itu Kepala SMK Negeri Bansari Suharno mengatakan implementasi teknologi tersebut bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Menurutnya, inovasi ini menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan berkelanjutan dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru, yakni mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir. Menurut dia alat cuci tangan otomatis ini baru digunakan untuk lingkungan SMK Negeri Bansari, namun pihak sekolah juga siap untuk memproduksi secara massal jika memang ada pesanan. “Selain efektif, alat cuci tangan ini cukup terjangkau hanya Rp250.000 per unit, kami siap memproduksi secara masal,” katanya. Guru SMK Negeri Bansari Hariska mengatakan ke depan pihak sekolah akan mengembangkan lebih lanjut alat cuci tangan otomatis ini menggunakan energi listrik sistem solar atau energi matahari.Dengan penggunaan energi matahari tersebut akan mendukung program ramah lingkungan dan tidak akan terpengaruh jika listrik PLN padam. “Untuk saat ini memang masih menggunakan listrik dari PLN, namun akan terus kami kembangkan hingga menjadi ramah lingkungan,” tutupnya.(set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: