SMAN 1 Purworejo Jadi Sekolah Siaga Kependudukan, Aplikasikan dalam Materi Pelajaran

SMAN 1 Purworejo Jadi Sekolah Siaga Kependudukan, Aplikasikan dalam Materi Pelajaran

MAGELANGEKSPRES.COM.PURWOREJO- SMAN Negeri 1 Purworejo dicanangkan menjadi Sekolah Siaga Kependudukan (SKK) di Jawa Tengah. Pencanangan dilakukan Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Purworejo Pram Prasetya Ahmad bersama Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah M Solikuh Hadi di aulua sekolah setempat, pekan lalu. M Solikul Hadi menyebut SSK Jawa Tengah selama ini sudah ada di Temanggung, Semarang, Pekalongan, dan Sukoharjo. Harapannya, sekolah penyandang SSK akan menjadi rujukan sekolah-sekolah lain yang ingin mengadopsi program tersebut. \"Tidak hanya untuk sekolah yang ada di Purworejo, tapi sekolah lain yang ada di luar Purworejo,\" sebutnya. Diungkapkan, SSK memang disebar keberadaannya di Jawa Tengah. Harapannya akan memudahkan sekolah lain yang hendak mereplikasi program tersebut. Banyak manfaat dari keberadaan SSK ini karena akan meningkatkan pemahaman siswa mengenai kependudukan. \"Sekolah siaga ini menjawab salah satu persoalan atau salah satu solusi kependudukan,\" ungkapnya. Dengan pemahaman yang baik, setidaknya anak-anak dapat menjaga pergaulannya. Mereka akan berpikir panjang sebelum berani terjun ke pergaulan bebas. Selain itu, anak-anak yang sudah paham juga mampu memberikan edukasi kepada yang lain. Baca Juga Peringati Hari Santri, Pondok Pesantren di Purworejo Kewalahan Sediakan Insfraktur dan Sarana Pendidikan Lebih lanjut Solikul menegaskan bahwa pihaknya tidak sekadar mendorong adanya SSK, melainkan juga memberikan fasilitasi beberapa kebutuhan. Menurutnya, di SMAN 1 ada Pojok Kependudukan, dan akan dijalankan oleh pihak sekolah termasuk siswa. \"Tapi untuk peningkatan pengetahuan kita tetap memberikan pendampingan,\" tegasnya. Pram Prasetya meyakini keberadaan SSK akan mampu mendorong pengembangan generasi milenial untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai kependudukan dengan baik. Menurutnya, pemanfaatan gadget sudah salah kaprah dan perlu pendampingan untuk menggunakan. \"Banyak anak yang terjerumus di dunia yang tidak semestinya karena pemanfaatan gadget,\" katanya. Kepala SMAN 1 Purworejo, Nur Aziz, menyebut, permasalahan kependudukan akan masuk dalam materi pelajaran. Setidaknya ada beberapa pelajaran terkait yang akan memuatnya, di antaranya Biologi, Sosiologi, serta Pendidikan Agama. Nur Azis mengungkapkan bahwa dirinya hanya mendapatkan berkah dari adanya SSK tersebut. Sebagai pejabat kepala sekolah baru, dirinya mengaku harus mengucapkan banyak terima kasih kepada pendahulunya. \"Rintisan SSK ini di SMAN 1 Purworejo sudah sejak tahun 2014 dan baru tahun ini bisa ditetapkan,\" ungkapnya. (top)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: