SMK N 1 Temanggung Prioritaskan Belajar Tatap Muka

SMK N 1 Temanggung Prioritaskan Belajar Tatap Muka

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – SMK N 1 Temanggung memprioritaskan pembelajaran tatap muka dengan materi praktik, selama uji coba pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan dalam waktu dua pekan ke depan. Kepala SMKN 1 Temanggung Tri Setya Budi mengatakan, pembelajaran tatap muka praktik ini sudah dimulai sejak Senin (7/9) kemarin, dan akan dilaksanakan sampai dua pekan mendatang. “Kami memang memprioritaskan pembelajaran tatap muka praktek, dibandingkan dengan teori. Sebab sekolah kami adalah sekolah kejuruan yang memang banyak sekali tuntutan praktiknya,” terangnya, Selasa (8/9). Selama pandemi Covid-19 ini, pihaknya memang menerapkan sistem pembelajaran sesuai dengan anjuran pemerintah yakni pembelajaran jarak jauh atau sistem daring. Sejauh ini, sistem daring masih cukup efektif untuk pembelajaran teori. “Kalau teori masih kami lakukan dengan sistem daring, sedangkan untuk tatap muka ini memang kami prioritaskan untuk praktik,” katanya. Dari sebanyak 2.130 anak yang terdaftar menjadi murid SMK N 1 Temanggung, dalam ujicoba ini dibatasi hanya 72 siswa yang ikut pembelajaran tatap muka. Pembatasan jumlah siswa ini dilakukan sebagai salah satu bentuk pencegahan penyebaran Covid-19. Dengan jumlah siswa yang terbatas ini jaga jarak bisa benar-benar dilaksanakan. “Sejumlah siswa tersebut dibagi menjadi 6 rombongan belajar (rombel). Mereka sebelum memasuki sekolah wajib mengecek suhu tubuh, cuci tangan dan tidak boleh bergerombol. Protokol kesehatan kami terapkan sangat ketat tidak hanya pada muris namun juga guru, tenaga pendidik dan karywan,” terangnya. Karena ini sifatnya masih ujicoba, maka membatasi jumlah peserta didik yang terlibat. Sementara ini kegiatan ujicoba ini diikuti oleh enam rombel masing-masing 12 peserta didik. Kemudian diajar oleh seorang guru dan didampingi seorang teknisi. Tri Setya Budi menyampaikan telah memberikan edukasi sosialisasi terus-menerus kepada anak didik agar betul-betul memperhatikan protokol kesehatan di mana pun, baik di sekolah, di perjalanan maupun di rumah mereka tinggal. Baca Juga Diawali Suara Ledakan, Rumah Terbakar, Hanguskan Dapur dan Kandang Ternak “Ketika mereka mau ke sekolah mengikuti pembelajaran ini maka kita pastikan anak-anak dalam keadaan sehat. Kalau dipastikan sehat silakan mengikuti pembelajaran di sekolah,” katanya. Sedangkan transportasi yang digunakan anak-anak dalam pembelajaran tatap muka ini adalah kendaraan sendiri, sementara yang menggunakan kendaraan umum belum diizikan, sehingga diperjalanan mereka aman. “Anak datang ke sekolah dan kemudian setelah selesai sekolah yang pembelajaran hanya 3 jam kita pesankan untuk langsung pulang dan tidak pergi ke mana-mana. Selama ujicoba ini pun anak saya minta tidak bepergian ke luar kota dan sebagainya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan COVID-19,” katanya. Pembelajaran tatap muka selama dua pekan ini akan dievaluasi hasilnya, dari hasil evaluasi tersebut nantinya akan menentukan apakah pembelajaran tatap muka ini terus berlangsung atau seperti apa. “Semoga saja bisa semakin membaik dan lebih bagus, sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat,” katanya. Sementara itu salah satu siswa Ifan Khoirul Anam menuturkan, pembelajaran tatap muka khususnya untuk pelajaran praktik seperti in sangat dibutuhkan siswa. Sebab dengan sistem pembelajaran daring pelajaran praktek tidak bisa dilakukan dengan optimal. “Peralatannya sangat terbatas, jadi kalau ada praktek langsung di sekolah ini kami lebih mudah memahaminya,” katanya. (set)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: