Sukses Garap Film Animasi Pesanan Malaysia, SMK Bhumi Phala Parakan Berikan Beasiswa pada 12 Siswa

Sukses Garap Film Animasi Pesanan Malaysia, SMK Bhumi Phala Parakan Berikan Beasiswa pada 12 Siswa

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan para siswanya dari jurusan multimedia yang dipercaya untuk ikut serta dalam proses penggarapan film animasi pesanan stasiun televisi asal Malaysia, SMK Bhumi Phala Parakan membagikan beasiswa atas nama prestasi. Pembagian beasiswa terhadap 12 orang siswa tersebut diserahkan langsung oleh kepala sekolah dan dihadiri para orang tua/wali masing-masing siswa bersangkutan di aula sekolah, Jumat (18/2) pagi. Kepala SMK Bhumi Phala Parakan, Slamet Purwanto mengungkapkan, bentuk beasiswa yang diberikan adalah pembebasan biaya SPP selama 6 bulan berturut-turut terhadap para siswa yang terlibat dalam pembuatan film animasi berjudul “Kunci Galaksi” itu. Bahkan, lanjutnya, apabila prestasi tersebut dapat dipertahankan secara konsisten atau melebih yang ada sekarang, pihaknya berjanji untuk menambah beasiswa yang akan diberikan dengan cara memperpanjang penggratisan biaya SPP. “Ini adalah prestasi yang patut kita pertahankan, syukur bisa melebihi ekspektasi kita semua. Mereka adalah anak-anak berbakat yang berusaha keras dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah inernasional,” ujarnya. Titik Haryati, orang tua salah seorang siswa penerima reward ini berharap agar kelak anaknya dapat langsung bekerja usai lulus dari sekolah. “Melihat apa yang anak saya dan tim multimedia lakukan saat ini, saya optimis anak saya bisa langsung bekerja sesuai disiplin ilmu yang ia miliki seusai lulus dari SMK Bhumi Phala besok,” harapnya. Ketua Tim Pengembangan Animasi SMK Bhumi Phala Parakan, Eko Suseno mengungkapkan, tim-nya kini tengah memproduksi film animasi untuk Serawak TV di Malaysia dengan judul “Kunci Galaksi” dan bekerja sama dengan Funymation Studio Yogyakarta. Proyek ini sendiri melibatkan sedikitnya belasan siswa yang secara intensif terus dibimbing karena hasil karya yang dihasilkan dituntut harus memiliki standar internasional. “Kami terlibat di bagian pewarnaannya saja. Ini hanya awalan. Tetapi ke depan kami ingin memproduksi utuh film animasi dengan muatan kearifan lokal Temanggung atau Jawa Tengah,” tukasnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: